Utak-atik Strategi Memenangkan Ganjar Pranowo di Kaltim

Safaruddin Anggap Perjuangan 2024 Mirip Dengan Pilpres 2014

metroikn, Samarinda – Tantangan PDI Perjuangan Kaltim pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi lebih berat ketimbang kontestasi yang sama pada edisi sebelumnya.

PDI Perjuangan dipastikan berkoallisi dengan Hanura, PPP dan Perindo untuk mengusung Ganjar Pranowo pada pilpres mendatang. Koalisi tersebut terhitung lebih langsing ketimbang ketika PDI Perjuangan mengusung Joko Widodo pada pilpres 2019.

Saat itu, PDIP masih disokong PPP, PKB, Golkar, Nasdem dan PKPI sehingga sukses meraih 1.093.148 suara di Kaltim untuk pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Maruf Amin.

Sedangkan, perolehan gabungan keempat partai pada kontestasi 2019 hanya mencapai 527.114 suara.

Lantas apa kiat PDIP bersama koalisinya untuk memenangkan Ganjar Pranowo di Kaltim tahun depan?

Untuk diketahui, PDIP bersama koalisi partai pendukung resmi membentuk Tim Kampanye dan Pemenangan Daerah Ganjar Pranowo Kaltim pada Rabu, 11 Oktober 2023. Tim ini dikomando langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim Safaruddin.

Safaruddin mengatakan, timnya kini fokus melakukan pemetaan dan konsolidasi mesin politik partai pendukung di semua tingkatan. Mulai dari provinsi hingga ranting.

Melihat catatan-catatan tadi, Safaruddin mengaku tetap optimis. Ia justru mengibaratkan perjuangan koalisi Ganjar di Kaltim tahun depan mirip dengan pemenangan paslon Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pilpres 2014.

Kala itu, Jokowi-JK diusung gabungan PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, dan Hanura. Sementara lawannya, Prabowo Subianto didukung oleh enam partai yakni, Gerindra, PAN, PKS, Golkar, PPP, dan PBB.

“Tidak masalah. Justru tidak terlalu banyak, kita semakin solid bergerak,” ujar Safaruddin.

Politisi yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kaltim itu melihat adanya perubahan peta potensi suara pemilih di Kaltim pada pilpres 2024.

Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dirilis KPU Kaltim, jumlah pemilih pemilu 2024 berjumlah 2,7 juta. 37 persen di antaranya atau sekitar 1 juta pemilih merupakan kalangan milenial berusia antara 26-40 tahun.

Kemudian, 25 persen lagi atau sekitar 670 ribu pemilih termasuk generasi Z yang berusia di bawah 26 tahun.

“Media sosial kita giatkan. Kegiatan di lapangan akan dikombinasikan udara dan darat,” jelasnya.

Salah satu strategi kampanye udara yang dilakukan adalah memanfaatkan lebih dari 500 bakal calon legislatif (bacaleg) di Kaltim dari partai koalisi . Mereka diminta untuk mengkampanyekan diri mereka sendiri sekaligus Ganjar Pranowo di daerah pemilihan masing-masing.

“Caleg harus mengkampanyekan diri dan juga Pak Ganjar. caleg baru yang belum dikenal mengkampanyekan beliau, bisa ikut dikenal juga,” urai anggota DPR yang memperoleh 86.528 suara di Kaltim pada pemilihan legislatif (pileg) 2019 lalu.

Tim kampanye dan pemenangan juga akan mengoptimalkan belasan relawan yang sudah terbentuk di berbagai kabupaten dan kota di Kaltim. Safaruddin juga berencana mengusulkan kepada tim pemenangan di pusat agar Ganjar Pranowo memperhatikan isu-isu penting di Kaltim, semisal penciptaan lapangan kerja, kemandirian pangan, dan persiapan menyambut Ibukota Negara (IKN) Nusantara.

Mengingat tahapan pendaftaran dan kampanye pileg dan pilpres yang tinggal beberapa bulan lagi, Safaruddin meminta seluruh kekuatan tim dan relawan pendukung Ganjar di Kaltim segera tancap gas.

“Segera bekerja menyosialisasikan Pak Ganjar sebelum ada wakilnya. Jangan tunggu ada wakil presiden,” pintanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *