Tingkat Penyaluran TTD Kepada Pelajar di Balikpapan Nyaris Sempurna

metroikn, Balikpapan – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mewujudkan komitmennya dalam memastikan bahwa setiap pelajar menerima tablet tambah darah (TTD) dengan catatan hampir sempurna.

Menurut data terkini, sekitar 99,30 persen TTD telah disalurkan ke seluruh sekolah di Balikpapan. Kendati penyaluran hampir sempurna, hanya 61,56 persen remaja putri yang telah mengonsumsi TTD berdasarkan data dari bulan Januari hingga September 2023.

Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty menekankan pentingnya memastikan bahwa semua pelajar, terutama remaja putri, mengonsumsi TTD yang telah disalurkan.

“Masih terdapat sekitar 500 pelajar atau sekitar 22 persen yang menderita anemia atau kekurangan zat besi. Kekurangan asupan makanan bergizi seperti serat dari sayur-sayuran, daging, telur, dan buah juga berdampak pada kekurangan zat besi pada anak-anak,” jelas wanita yang akrab disapa Dio.

Ia menegaskan komitmen DKK Balikpapan untuk terus bekerja keras guna meningkatkan konsumsi TTD bagi remaja putri di Balikpapan. Upaya ini bukan hanya mencakup distribusi TTD yang efisien, tetapi juga edukasi yang memadai tentang pentingnya mengonsumsi suplemen zat besi ini.

DKK Balikpapan berharap bahwa pada akhir tahun ini, 100 persen TTD yang telah didistribusikan dapat benar-benar dimanfaatkan oleh para pelajar. Sehingga membantu mengatasi masalah kekurangan zat besi dan anemia.

Seiring dengan upaya peningkatan konsumsi TTD, DKK Balikpapan juga menekankan pentingnya program imunisasi di kota ini. Dio menyatakan, bahwa imunisasi dasar adalah suatu keharusan dan harus tetap menjadi prioritas.

“Kita tidak boleh melupakan imunisasi dasar bahkan dengan munculnya program imunisasi lain seperti HPV dan PCV,” tambahnya.

Untuk itu, ia mendorong petugas kesehatan untuk terus berjuang dalam pencapaian imunisasi di kota Balikpapan. Fokus utamanya adalah memastikan bahwa imunisasi dasar lengkap diberikan kepada anak-anak saat masih bayi.

“Imunisasi dasar harus lengkap dan anak-anak harus mendapatkannya sebelum usia dua tahun,” pesannya.

Meskipun pencapaian imunisasi dasar cukup baik, Dio mengakui bahwa cakupan imunisasi lanjutan masih rendah. DKK Balikpapan bersama puskesmas berupaya untuk meningkatkan cakupan tersebut.

Selain itu, program imunisasi anak sekolah harus dilaksanakan secara rutin pada kelas 2 dan kelas 5 dengan jarak waktu satu tahun. DKK Balikpapan akan terus memantau dan mengevaluasi program imunisasi ini setiap triwulan hingga akhir tahun.

Evaluasi ini akan menjadi dasar untuk perencanaan kegiatan imunisasi di tahun mendatang. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *