metroikn, BALIKPAPAN – Warga Kota Balikpapan sempat dihadapkan pada antrean panjang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax sejak akhir pekan lalu. Masyarakat rela mengantre sejak dini hari hingga berjam-jam di tengah hujan deras untuk mendapatkan bahan bakar.
Pantauan di beberapa SPBU seperti Gunung Guntur, Karang Anyar, dan MT Haryono menunjukkan antrean kendaraan mengular hingga lebih dari satu kilometer. Akibat keterbatasan pasokan Pertamax, sebagian besar konsumen beralih ke Pertalite, yang menyebabkan antrean juga terjadi di SPBU yang menjual BBM subsidi tersebut.
Menanggapi hal ini, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyampaikan bahwa kelangkaan BBM terjadi karena adanya proses stock opname atau penghitungan dan pencocokan data stok di Terminal BBM (TBBM) Balikpapan yang dilakukan secara berkala. Proses tersebut sempat mengganggu kelancaran distribusi BBM.
Namun pada dini hari tadi, Selasa (20/5), suplai BBM mulai kembali lancar. Sebuah kapal tanker pengangkut Pertamax, SPOB Anindhita, tiba di Balikpapan pada pukul 23.54 WITA membawa 1.000 kiloliter Pertamax. BBM tersebut langsung didistribusikan ke sejumlah SPBU di wilayah Balikpapan.
“Tanker dinihari tadi sudah sandar dan produk Pertamax sudah didistribusikan ke SPBU-SPBU di wilayah Balikpapan. Pengiriman dari Samarinda juga terus berjalan,” ujar Edi Mangun, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
Edi menegaskan bahwa suplai BBM akan terus dipantau agar kondisi pasokan tetap lancar dan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan karena stok Pertamax saat ini mencukupi,” tambahnya.
Selain suplai dari kapal tanker, Pertamina juga mendatangkan pasokan tambahan dari Samarinda dan Banjarmasin. Total stok yang telah disiapkan mencapai 2.300 kiloliter. Pertamina juga menerapkan skema operasional SPBU 24 jam guna mempercepat penyaluran BBM dan mengurai antrean.
Di sisi lain, Wali Kota Balikpapan bersama jajaran DPRD telah meminta klarifikasi dari Pertamina terkait gangguan pasokan ini. Pemerintah daerah meminta distribusi BBM segera dinormalkan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan perekonomian kota.
“Kami meminta Pertamina berkoordinasi dengan semua pihak terkait dan segera menyampaikan informasi yang jelas ke masyarakat agar tidak terjadi kepanikan,” ujar Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.
Dengan mulai normalnya distribusi Pertamax ke SPBU, masyarakat diharapkan tidak lagi menghadapi antrean berkepanjangan seperti beberapa hari sebelumnya. Pemerintah dan Pertamina terus memantau kondisi lapangan agar pelayanan kepada masyarakat berjalan maksimal.