Takjil War di Tenggarong, Ramadan Penuh Doa dan Kebersamaan ala Wabup Rendi Solihin

metroikn, TENGGARONG – Ramadan menjadi semakin bermakna bagi warga Kutai Kartanegara dengan hadirnya “Takjil War,” sebuah program berbagi takjil gratis yang diinisiasi oleh Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin.

Ribuan warga memadati Simpang Tiga Gunung Pendidik, Kelurahan Sukarame, untuk menikmati hidangan berbuka yang tak perlu dibayar dengan uang—cukup dengan doa.

Program ini menggambarkan semangat berbagi tanpa batas, sejalan dengan komitmen Pemkab Kukar dalam mewujudkan Ramadan yang inklusif dan penuh keberkahan.

Di tengah keramaian, seorang bocah laki-laki berusia tujuh tahun tampak berdiri sambil menatap meja takjil yang dipenuhi beragam makanan. Tangannya menggenggam erat jari sang ibu, matanya berbinar penuh kebahagiaan. Hari itu, ia bisa membawa pulang takjil hanya dengan menyampaikan doa bagi para pemberi.

“Inilah konsep yang kami hadirkan, berbagi dengan cara yang unik. Masyarakat bisa mendapatkan takjil hanya dengan membayar menggunakan doa,” ujar Wakil Bupati Rendi Solihin saat membuka acara pada Minggu, 16 Maret 2025.

Dimulai sejak pukul 15.00 WITA, acara ini disambut antusias oleh warga dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, semua berbondong-bondong datang untuk merasakan suasana berbagi yang berbeda dari biasanya.

Sebanyak 10 pelaku UMKM binaan Pemkab Kukar turut ambil bagian dalam acara ini. Mereka menyajikan aneka hidangan khas Ramadan seperti kolak, es buah, hingga jajanan tradisional. Semua tersaji di atas meja-meja yang dikelilingi warga dengan penuh suka cita.

Tak hanya itu, kehadiran influencer seperti Irfan Ghofur dan Kak Gem menambah semarak suasana. Mereka berinteraksi langsung dengan warga, membagikan takjil sambil bersenda gurau. Kehangatan dan keceriaan Ramadan terasa di setiap sudut acara.

“Saya melihat banyak dukungan dan semangat luar biasa dari masyarakat. Harapan saya, ‘Takjil War’ bisa menjadi agenda tahunan dan digelar di seluruh 20 kecamatan di Kukar,” tutur Rendi.

Setelah sesi berbagi takjil, Rendi Solihin melanjutkan perjalanan menuju Masjid KH. Muhammad Sadjid. Di sana, sebuah penghargaan membanggakan telah menanti. Masjid tersebut dinobatkan sebagai Terbaik I dalam Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (APeRa) 2024, untuk kategori Masjid Ramah Dhuafa dan Musafir tingkat Nasional.

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap pengurus masjid yang telah memberikan kenyamanan dan pelayanan terbaik bagi jamaah, khususnya dhuafa dan musafir,” ucap Rendi saat menyerahkan piagam kepada pengurus masjid.

Tak ketinggalan, semangat Ramadan juga dirasakan oleh anak-anak. Mereka mengikuti Lomba Adzan dan Lomba Gambar Mewarnai yang digelar bersamaan dengan rangkaian acara. Kegembiraan terpancar dari wajah-wajah kecil itu saat menerima trofi, piagam, dan uang pembinaan langsung dari Wabup Rendi.

“Selain menambah keceriaan Ramadan, kegiatan ini juga menjadi ajang edukatif yang menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap agama dan kreativitas. Semoga bisa rutin digelar tiap tahun,” tambahnya.

Menjelang waktu berbuka, suasana di Simpang Tiga Gunung Pendidik tetap hangat dan penuh keceriaan. Beduk maghrib yang menggema menjadi penutup dari sebuah sore yang sarat makna.

“Takjil War” telah membuktikan bahwa keberkahan Ramadan dapat dirasakan siapa pun, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Sementara penghargaan untuk Masjid KH. Muhammad Sadjid dan semarak lomba anak-anak menjadi simbol bahwa Ramadan juga tentang membangun komunitas yang peduli dan harmonis.

Dengan dukungan penuh dari Pemkab Kukar, semangat berbagi ini diharapkan terus tumbuh dan menjadi tradisi tahunan yang semakin meluas ke seluruh penjuru Kutai Kartanegara.

“Ramadan adalah bulan penuh berkah. Mari kita terus berbagi dan mempererat persaudaraan, karena di dalam kebersamaan, kita menemukan kekuatan untuk membangun Kukar yang lebih baik,” tutup Rendi Solihin. (Adv/metroikn)