Surveillance Sarang Nyamuk di PPU Libatkan BPBD

Strategi Pemerintah Mengintervensi Lonjakan Kasus DBD

metroikn, Penajam – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU), Budi Santoso, mengakui tren pergerakan kasus positif demam berdarah dengue (DBD) mulai awal tahun hingga Februari 2024.

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya dari 11 Puskesmas di masing-masing wilayah, angka positif DBD tertinggi menyentuh 50 kasus.

“Angka itu berada di beberapa puskesmas. Babulu cakupan angkanya cukup tinggi, kemudian puskesmas Waru dan Petung,” terangnya, Selasa (6/2/2024).

Melalui rapat koordinasi (Rakor) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas, pihaknya siap mengantisipasi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di PPU.

“BPBD ikut berperan dalam mengantisipasi jangan sampai kasus ini dapat menjadi suatu persoalan besar,” tegasnya.

BPBD akan berkolaborasi dalam langkah-langkah surveillance ke sejumlah wilayah demi memastikan bebas dari jentik nyamuk.

“Antisipasi kita itu ada di pembiakannya, bukan nyamuk dewasa,” jelasnya.

Budi mengingatkan kerawanan tempat-tempat penampung air yang berpotensi menjadi sarang pembiakan nyamuk. Genangan air meski bersih, tertutup dan kurang mendapat paparan matahari menjadi berisiko tinggi.

“Kalau genangan air biasa, berbeda. Tidak mau digenangan air kotor atau air yang bercampur dengan tanah,”

“Jadi benar – benar air yang biasa kita gunakan. Tertutup, dalam arti yang lembab dan tidak terkena sinar matahari,” urainya.

BPBD juga terlibat dalam pemetaan wilayah bebas jentik nyamuk. Katanya, hanya wilayah dengan jumlah 90 persen rumah bebas dari sarang pembiakan dan jentik nyamuk yang terkategori aman.

“Jadi kita berharap masyarakat juga bisa menjaga lingkungannya masing-masing. Karena pembiakan jentik bukan di wilayah komunal. Dia lebih cenderung berada di wilayah privasi. Semisal di lingkungan rumah penduduk,” imbaunya.

Maka dari itu, warga PPU turut diingatkan agar secara rutin melakukan 3M yakni, menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air serta mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti pemicu DBD pada manusia.

“Itu yang perlu kita lakukan untuk mengedukasi masyarakat. Apalagi cuaca saat ini juga sangat berpengaruh. Perkembangan itu terjadi ketika memasuki musim hujan,” pesannya.