Penajam — Panen Raya dengan luas lahan 15-20 hektar yang dilakukan di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara (PPU) pada Sabtu (11/11/2023) lalu ternyata menguak fakta pahitnya nasib para petani di lokasi tersebut.
Sekretaris Komisi II DPRD PPU Sujiati yang hadir dalam kegiatan panen raya tersebut mendapat keluhan petani yang mengeluhkan tingginya ongkos produksi. Ini karena petani harus melakukan pompa air siang dan malam.
“Dengan menggunakan bahan bakar minyak yaitu solar. Air tersebut diambil langsung dari Bendungan Waru,” ungkap Sujiati.
Kemudian kendala lain yang dihadapi petani di Bangun Mulya yaitu saluran air ke sawah yang tidak ada. Sedangkan untuk airnya sudah ada.
“Jadi itu yang harus kita pikirkan,” imbuhnya.
Jadi sementara ini hanya menggunakan pompa dan pipa-pipa darurat saja untuk mengalirkan air. Sedangkan untuk saluran air tetapnya belum ada.
Harapannya dinas terkait dengan adanya panen di tengah musim kemarau ini. Untuk segera mencarikan solusi bagaimana caranya pengairan di situ bisa terealisasi. Sehingga panen ke depannya bisa dilakukan dua-tiga kali dalam setahun. (adv/DPRD PPU)