metroikn, Penajam – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, memastikan stok cadangan beras daerah saat ini melebihi 32 ton. Stok cadangan tersebut akan dimanfaatkan saat jumlah permintaan masyarakat melampaui stok yang ada sekarang.
“Begitu juga dengan cabai, tomat, bawang merah dan sebagainya masih terpenuhi,” tegas Makmur Marbun saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kantor kecamatan Waru, Rabu (6/3/2024).
Ia juga memastikan bahwa dinas terkait setiap harinya melakukan pengecekan harga di empat kecamatan. Dengan begitu pemerintah daerah berani menjamin bahwa stok pangan terutama komoditas beras masih mampu memenuhi permintaan masyarakat selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.
“Saya selalu memantau perkembangan kebutuhan pangan di pasar. Jadi tahu betul kondisinya bagaimana. Setiap hari Dinas KUKM Perindag PPU selalu melaporkan kepada saya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” serunya.
Kegaitan GPM yang diinisiasi Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) PPU merupakan bagian dari upaya melakukan intervensi, stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi daerah. Utamanya guna menghadapi potensi lonjakan permintaan di tengah momen Ramadan dan Idul Fitri, sekaligus memperingati hari jadi ke-22 kabupaten PPU.
“Semua pihak yang terlibat di dalamnya mulai dari seluruh stakeholder dan dinas terkait, TPID, Perum Bulog, distributor pangan serta pelaku usaha pangan dalam menjamin ketersediaan, distribusi dan akses pasar,” papar Marbun.
Menurut catatan BPS, tingkat inflasi nasional bulan Februari 2024 berada pada angka 2,75 persen tahun ke tahun (yoy) dan 0,375 persen dari bulan ke bulan (m to m). Sementara inflasi PPU berada pada angka 0,15 persen m to m atau sama artinya di bawah tingkat inflasi nasional.
Meski demikian, lanjutnya, beberapa komoditas perlu mendapat perhatian. Contohnya, beras, cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras dan gula pasir yang berpotensi melonjak.
“GPM merupakan salah satu upaya dengan menggandeng semua pihak terkait sehingga tidak terjadi lonjakan harga ekstrem saat puasa dan idul fitri,” tukasnya.