metroikn, Penajam – Wakil Ketua Satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU) Raup Muin menyoroti layanan cakupan air bersih di PPU yang masih berkisar 34 persen. Sisanya, sebagian besar masyarakat PPU belum merasakan bahan baku air tersebut.
Di sisi lain sudah ada pipa PDAM yang sudah tertanam selama kurang lebih 5-6 tahun yang hingga saat ini pun belum difungsikan.
“Itu juga menjadi pertanyaan masyarakat. Ada pipa tapi tidak difungsikan,” kata Raup Selasa (21/11/2023).
Padahal dengan adanya pipa tersebut, setidaknya bisa membantu meningkatkan cakupan air bersih ke daerah sekitar. Mengingat air bersih merupakan kebutuhan paling mendasar dan pokok dalam penunjang kebutuhan utama masyarakat.
Politikus dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) PPU itu melihat, banyak sekali masalah yang ditimbulkan sepanjang 2023. Bahkan sempat ada kenaikan harga satuan PDAM yang dirasa sangat membebani masyarakat saat itu, hingga solusi pemberian diskon yang dirasa kurang efektif.
“Yang dibutuhkan masyarakat itu adanya bantuan pemasangan gratis yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” timpalnya.
Apalagi di tahun ini, lanjutnya, untuk penambahan jalur distribusi air bersih ada penambahan anggaran sekitar 6 – 7 miliar yang digunakan untuk penunjang.
“Saya tidak tahu apakah sudah dilakukan untuk pembelian pipa tambahan. Terus, pipa yang sebelumnya yang sudah lama tertanam itu kan juga belum dimanfaatkan. Harusnya, pipa yang tersambung sebelumnya itu yang harus diselesaikan,” ucapnya.