metroikn, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD kota Samarinda, Sri Puji Astuti, memastikan bahwa pemberian beasiswa pendidikan khusus generasi muda kota Samarinda, sementara belum menjadi kebijakan jangka pendek Pemerintah Kota (Pemkot). Hal tersebut mencermati daya ampu keuangan daerah saat ini.
Meski dipaksakan, menurutnya, masih cukup banyak persoalan terkait bidang pendidikan yang perlu mendapat prioritas. Semisal, perbaikan gedung sekolah yang terdampak banjir dan longsor. Kemudian, membiayai insentif guru.
“Kita tidak dapat mengabaikan kebutuhan mendesak seperti memperbaiki sekolah yang rusak akibat banjir atau longsor serta membiayai insentif guru dengan jumlah yang memadai, terutama karena jumlah guru di Samarinda merupakan yang terbanyak di Kaltim,” jelas Puji merespon tuntutan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda kepada Pemkot pada Sabtu (9/3/2024).
Namun demikian, Puji optmistis beasiswa bisa dialokasikan melalui program Orang Tua Asuh. Program ini perlu melibatkan sukarelawan untuk memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga miskin.
Terkait program tersebut, katanya, saat ini tengah dilakukan pendataan sesuai dengan DTKS di Samarinda. Tak kurang dari 1.600 kepala keluarga yang tergolong miskin ekstrem telah masuk dalam pendataan.
“Kami berharap bantuan ini akan disalurkan kepada yang memerlukan, sehingga seluruh masyarakat di Samarinda bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak,” harapnya.