metroikn, Penajam – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, menaruh perhatian besar terhadap beberapa persoalan di Kecamatan Babulu. Optimalisasi sektor pertanian, menurutnya, menjadi prioritas utama dalam pembangunan di wilayah tersebut.
Di tengah Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Babulu yang berlangsung Senin (5/2/2024), Marbun menerangkan bahwa wilayah ini sebagai daerah dengan tingkat kepadatan penduduk rendah. Untuk diketahui, Kecamatan Babulu dengan luas daratan 399,45 kilometer persegi saat ini dipadati sebanyak 39.921 jiwa.
Mengamati kondisi tersebut, maka sektor pertanian patut menjadi prioritas utama pembangunan di Babulu. Apalagi wilayah tersebut termasuk dalam daftar lumbung pangan Kalimantan Timur (Kaltim).
Marbun ingin semua pihak memberi perhatian serius terhadap hal ini. Utamanya dalam hal pemenuhan infrastruktur pendukung pertanian.
Saat ini, katanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU intens menjalin komunikasi dan koordinasi dengan seluruh pihak terkait demi percepatan pembangunan Bendung Telake dan Bendung Lambakan.
Jalur-jalur irigasi dari sumber-sumber air tersebut nantinya perlu dimanfaatkan menjadi infrastruktur pengairan di Kecamatan Babulu.
“Saya terus mengoptimalkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh sektor. Khususnya mengenai upaya percepatan pembangunan Bendung Telake dan Bendungan Lambakan, beserta jaringan irigasinya sebagai infrastruktur utama pengairan sawah di Babulu,” urai Marbun.
Sebagai upaya jangka pendek, Pemkab PPU turut mendorong realisasi pembangunan sumur bor tanah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim di Kecamatan Babulu. Infrastruktur ini juga nantinya harus dioptimalkan untuk mendukung sistem pengairan di wilayah ini.
Patut disyukuri pula, menurut data Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) tahun 2023, seluruh desa di Babulu tergolong sebagai desa tahan pangan. Rerata desa di Kecamatan Babulu termasuk dalam proritas empat hingga enam.
“Semakin tinggi golongan prioritasnya, menandakan semakin tahan pangan wilayah tersebut,” tambahnya.
Saat Musrenbang yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025 itu, Pj Bupati PPU turut menekankan adanya upaya pengembangan sektor pariwisata di Kecamatan Babulu. Wilayah tersebut diakui menyimpan potensi pariwisata melalui objek wisata sawah di desa Gunung Mulia, kemudian wisata mangrove dan wisata susur sungai yang berada di desa Babulu Laut. Potensi wisata-wisata ini, menurutnya, menjadi peluang alternatif dalam menggerakan perekonomian masyarakat Babulu.
“Kecamatan Babulu memiliki beberapa potensi pariwisata yang dapat dikembangkan dan harus didukung dengan SDM yang mumpuni di bidang pariwisata,” timpalnya.
Selanjutnya, yang tak kalah penting untuk mendapat perhatian adalah peningkatan sarana dan prasarana dasar, serta pelayanan publik lainnya di Kecamatan Babulu. Mulai dari cakupan pelayanan air bersih, peningkatan kualitas jalan dan jembatan, serta infrastruktur pendidikan.
Makmur Marbun turut mengingatkan pentingnya peningkatan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Puspem), sehingga dapat berkontribusi pada pengurangan angka rujukan.
“Perlu perhatian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan untuk menurunkan angka kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Babulu,” pesannya.
Terakhir, Pj Bupati menginginkan seluruh peserta Musrenbang dapat berperan aktif dalam memberikan informasi dan perhatian penuh terhadap permasalahan di tiap wilayah, terkhusus Kecamatan Babulu.
Musrendang diharapkan pula mampu menjaring permasalahan – permalasahan pembangunan secara lebih komprehensif. Seluruh rencana kegiatan yang diusulkan dalam forum tersebut mestinya dapat dicermati sesuai dengan skala prioritas pembangunan.
“Saya minta kepada seluruh peserta musrenbang dapat berperan aktif dalam memberikan informasi dan perhatian penuh terhadap permasalahan yang terjadi. Segera tentukan skala prioritas pembangunan yang akan dikerjakan di wilayah kecamatan Babulu ini,” pinta Marbun.
