Pj Bupati Makmur Marbun Soroti Serapan APBD PPU yang Masih Rendah

metroikn, PENAJAM – Persentase serapan APBD Penajam Paser Utara (PPU) Tahun 2024 masih rendah. Dari target 75 persen, hingga kini masih di angka 40 persen. Kondisi ini pun mematik reaksi dan perhatian dari Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun.

Disampaikan Makmur Marbun, sejatinya APBD merupakan salah satu komponen penting untuk membangkitkan perekonomian di daerah. Dan sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), APBD bertujuan untuk mendorong perekonomian suatu daerah.

“APBD seharusnya segera dilaksanakan untuk membantu perekonomian di daerah,” ujarnya ditemui usai Rapat Evaluasi Pengendalian Program dan Kegiatan Per 20 Agustus 2024 yang dihelat di aula lantai III Kantor Bupati PPU, Rabu (28/8).

Di dalam rapat tersebut pula, Makmur Marbun menyebut, dirinya sudah meminta kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) PPU untuk bisa lebih maksimal dalam melakukan serapan. Jika memang tidak bisa dilakukan, maka bisa diubah di APBD Perubahan. Yang terpenting jangan sampai terjadi Silpa seperti pada tahun lalu.

“Saya bilang kalau ada pengerjaan yang mungkin tidak bisa dilakukan bisa diubah di APBD perubahan. Agar tidak terjadi seperti tahun lalu di mana ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) hampir beberapa ratus miliar. Saya tidak mau itu,” tegasnya.

Lantas apa yang menyebabkan serapan APBD PPU 2024 rendah? Makmur Marbun menjelaskan, ada kendala yang dihadapi. Yakni persoalan kegiatan yang sudah berjalan, namun pembayarannya masih proses pertermin. “Padahal kegiatannya sudah berjalan, tetapi pencairannya masing menunggu termin. Itulah yang mempengaruhi sehingga tergetnya rendah,” jelasnya.

Selain itu dalam rapat juga dirinya sudah memberikan target erapan ke setiap SKPD. Yakni bisa di atas 96 persen.  Apa yang dimintanya tersebut sekali lagi ditegaskan merupakan arahan Kemendagri. Setiap penggunaan APBD harus dievaluasi.

“Dan menjadi tugas dari kepala daerah untuk melakukan monitoring terhadap pencapaian terhadap realiasasi anggaran. Karena, jika realisasi anggaran itu rendah. Berarti ekonomi tidak berjalan dong. Padahal pertumbuhan ekomoni di PPU tinggi. Tentu menjadi pertanyaan, ada apa ini,” ucapnya. (adv)