BALIKPAPAN – Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menegaskan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di wilayahnya dalam kondisi aman dan terus tersedia.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra menyatakan hal tersebut melalui keterangan pers pada Rabu (8/11/2023).
Arya menambahkan, terjadinya antrean di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akibat disparitas harga antara jenis BBM Pertamax dan Pertalite sekitar Rp 4.000. Padahal distribusi BBM dari Terminal atau Depot ke SPBU tidak mengalami masalah.
“Stok di Depot terbukti aman dengan ketahanan stok lebih dari 9 hari akumulatif,” ungkap Arya.
Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan juga menggarisbawahi bahwa tidak ada pengurangan dalam penyaluran BBM Pertalite dan BBM Solar. Hingga 31 Oktober 2023, penyaluran Pertalite mencapai 78 persen dari kuota yang ditetapkan, sementara Biosolar mencapai 81 persen. Arya menegaskan bahwa stok di Terminal BBM aman, termasuk Gasoline dan Gasoil.
Pertamina menghimbau masyarakat untuk membeli BBM sesuai kebutuhan dan peruntukkannya. Bagi mereka yang mampu secara ekonomi, disarankan untuk menggunakan BBM Non Subsidi.
“Belilah BBM sesuai kebutuhan dan spesifikasi kendaraan,” tambah Arya.
Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dalam pemenuhan energi berupa BBM, LPG, dan produk Pertamina lainnya.
Untuk informasi lebih lanjut, konsumen dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau mengakses website resmi Pertamina di www.pertamina.com serta melalui aplikasi MyPertamina. (adv)