Percepat Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir, Ini Langkah Pemkot Samarinda

metroikn, SAMARIDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir di kawasan padat aktivitas. Salah satunya melalui proyek pembangunan drainase di Jalan M. Khalid, yang menelan anggaran sebesar Rp11,565 miliar dengan total panjang saluran lebih dari 400 meter.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Samarinda, Darmadi, menjelaskan bahwa pekerjaan drainase ini membentang dari Simpang Tiga Diponegoro hingga kawasan Pasar Pagi, dua ruas jalan utama dengan tingkat lalu lintas tinggi dan sering terdampak genangan air saat musim hujan.

“Di Pasar Pagi panjangnya sekitar 165 meter, ditambah 250 meter dari arah Diponegoro. Jadi totalnya lebih dari 400 meter. Anggarannya besar karena lokasinya kompleks dan banyak utilitas bawah tanah,” jelas Darmadi, Senin (6/10/2025).

Ia menyebut, progres pengerjaan telah melampaui 50 persen dan ditargetkan rampung sesuai kontrak pada 14 Desember 2025. Mengingat padatnya lalu lintas di kawasan tersebut, sebagian besar pekerjaan dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu mobilitas warga dan aktivitas perdagangan.

“Kalau siang, arus kendaraan terlalu ramai, jadi sebagian besar kita kerjakan malam hari. Sekarang tinggal tahap penyelesaian akhir,” ungkapnya.

Proyek drainase Jalan M. Khalid menjadi bagian dari agenda besar Pemkot Samarinda dalam memperkuat sistem pengendalian air permukaan di kawasan pusat kota. Selain menurunkan risiko genangan, proyek ini juga ditujukan untuk memperbaiki aliran air menuju sistem drainase utama agar lebih lancar dan teratur.

Langkah tersebut menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur dasar sekaligus mendukung kenyamanan aktivitas ekonomi warga, terutama di kawasan vital seperti Pasar Pagi dan sekitarnya.