Perbaikan Jalan Amblas di Jalur Tenggarong-Samarinda Dikebut, Target Rampung Akhir 2024

MetroIKN, Kutai Kartanegara – Jalur vital yang menghubungkan Kota Tenggarong dan Kota Samarinda kini terputus, menyusul amblasnya jalan nasional di RT 4, Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar).

Proyek perbaikan jalan yang terdampak longsor ini kini menjadi fokus pemerintah dengan target rampung pada Desember 2024.

Kondisi jalan yang berada di tepi Sungai Mahakam ini memaksa ribuan pengguna jalan mencari jalur alternatif, memunculkan antrian panjang dan kesulitan akses bagi warga.

“Masyarakat menunggu perbaikan ini dengan penuh harap. Kami menargetkan selesai Desember 2024 agar jalur ini kembali normal dan nyaman dilalui,” ujar Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, Jumat (15/11/2024).

Bambang menjelaskan, meskipun proyek ini di bawah kewenangan pemerintah pusat, Pemkab Kukar tetap turun tangan dalam menangani dampak sosial dan mencari solusi akses sementara bagi warga.

Salah satunya adalah membuka jalur alternatif. Namun, jalur ini berjarak cukup jauh dengan kondisi yang belum sepenuhnya layak.

“Kami menyediakan jalur alternatif bagi masyarakat. Meskipun cukup jauh, ini adalah opsi sementara sambil menunggu perbaikan jalan selesai,” ungkapnya.

Kondisi jalan alternatif ini memang masih jauh dari kata ideal. Jalan yang berlubang dan berlumpur, terutama saat hujan, mempersulit warga dan meningkatkan waktu tempuh perjalanan.

Meski demikian, jalur ini menjadi satu-satunya pilihan bagi warga yang terpaksa menghindari titik amblas.

Selain membuka akses alternatif, pemerintah daerah juga telah melakukan negosiasi dengan perusahaan tambang PT Multi Harapan Utama, yang memiliki jalan hauling di sekitar area Loa Kulu.

Bambang menyatakan bahwa Pemkab Kukar sedang berupaya memperoleh izin agar jalan hauling tersebut bisa digunakan sebagai jalur darurat bagi kendaraan berat, terutama dalam kebutuhan mendesak.

Kendati demikian, penggunaan jalan hauling ini akan dibatasi karena jalur tersebut setiap hari dilalui 116 truk pengangkut batu bara.

“Penggunaan jalur hauling akan sangat terbatas dan diawasi ketat untuk menjaga keamanan, mengingat padatnya lalu lintas truk tambang di jalur tersebut,” tambah Bambang.

Di tengah kondisi yang menantang ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kukar, Junaidi, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai langkah untuk mengurai kemacetan dan mengatur lalu lintas.

Portal dan rambu-rambu telah dipasang untuk membatasi kendaraan besar yang melintasi jalur rusak. Langkah ini diambil agar tekanan berat kendaraan tidak memperparah kerusakan jalan dan mendukung kelancaran proyek perbaikan.

“Kami sudah menerapkan rekayasa lalu lintas untuk membatasi kendaraan besar dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat yang tetap bersabar dan membantu menjaga kelancaran lalu lintas,” ujar Junaidi.

Ia menambahkan bahwa kerja sama masyarakat sangat penting dalam situasi ini. Kesabaran dan pengertian warga sekitar diharapkan dapat mendukung penyelesaian proyek perbaikan jalan yang dinantikan banyak pihak ini.

Dengan peran aktif pemerintah daerah, masyarakat berharap agar perbaikan jalan amblas ini bisa rampung tepat waktu, sehingga aktivitas sehari-hari dan roda perekonomian dapat kembali normal.

Jalur Tenggarong-Samarinda adalah nadi transportasi di kawasan ini, dan pemulihannya akan memberikan dampak positif bagi mobilitas serta keselamatan warga sekitar. (adv)