Pendidikan Jadi Kunci Putus Rantai Kemiskinan di Kaltim, Ini Strategi Rudy Mas’ud

metroikn, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menempatkan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan sebagai fondasi utama dalam upaya mengubah struktur ekonomi dan menekan kemiskinan di daerah.

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menilai persoalan mendasar yang dihadapi daerah tidak hanya berkaitan dengan akses ekonomi, tetapi juga rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang berdampak langsung pada produktivitas dan kesejahteraan.

Menurutnya, masih banyak anak di Kalimantan Timur yang belum menuntaskan pendidikan menengah, sehingga peluang mereka untuk meningkatkan kualitas hidup menjadi terbatas. Kondisi tersebut, kata dia, menjadi salah satu penyebab berlanjutnya siklus kemiskinan.

Ia menegaskan bahwa ketergantungan terhadap sumber daya alam tidak dapat terus dipertahankan sebagai penopang utama ekonomi daerah. Tanpa sumber daya manusia yang unggul dan berpendidikan, kekayaan alam justru berisiko tidak memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat lokal.

Pemprov Kaltim, lanjut Rudy, mendorong pergeseran arah pembangunan menuju penguatan kapasitas manusia agar mampu mengelola potensi ekonomi secara berkelanjutan, termasuk dalam pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, pemerintah daerah berkomitmen menghadirkan kebijakan pendidikan gratis tanpa diskriminasi latar belakang ekonomi, sosial, maupun identitas. Kebijakan ini diharapkan membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi generasi muda di seluruh wilayah Kalimantan Timur.

Meski menghadapi tantangan keterbatasan fiskal dan penyesuaian anggaran, sektor pendidikan tetap ditempatkan sebagai prioritas. Pemprov Kaltim memastikan kebijakan pendidikan gratis akan dijalankan secara berkelanjutan, baik bagi mahasiswa baru maupun yang sedang menempuh pendidikan.

Pemerintah daerah berharap peningkatan kualitas pendidikan dapat melahirkan generasi produktif yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, memperluas mobilitas sosial, serta menurunkan angka kemiskinan secara bertahap dan berkelanjutan.