Pemkot Samarinda Siapkan Sistem Digital Pantau Program MBG

metroikn, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berinovasi dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkot tengah mengembangkan sistem digital terpadu yang akan menjadi pusat pengelolaan data sekaligus sarana interaktif bagi masyarakat.

Kepala Diskominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah, menyebutkan bahwa proses pengembangan aplikasi telah mencapai sekitar 40 persen.

Aplikasi tersebut dirancang tidak sekadar untuk mendata penerima manfaat, tetapi juga untuk menampung laporan masyarakat serta menghubungkan seluruh rantai pelaksanaan program di lapangan.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga bagian dari sistem pengawasan. Aplikasi ini memungkinkan mereka ikut memantau dan melaporkan kendala secara langsung,” ujar Dayat, sapaan akrabnya, Sabtu (4/10/2025).

Dalam sistem tersebut, seluruh informasi terkait program MBG mulai dari jumlah sekolah penerima, data siswa, hingga peta distribusi bantuan di setiap wilayah akan terekam secara real time. Melalui basis data terpadu ini, pemerintah dapat memverifikasi penerima bantuan secara lebih akurat dan terbuka.

“Data penerima, lokasi sekolah, hingga siapa yang benar-benar berhak akan terlihat jelas. Ini bentuk transparansi yang ingin kita bangun,” tambahnya.

Selain menjadi pusat data, aplikasi MBG juga akan dilengkapi dengan fitur pelaporan cepat, sehingga setiap laporan masyarakat mengenai kendala di lapangan bisa langsung diteruskan ke pihak berwenang, termasuk Wali Kota Andi Harun. Mekanisme ini diharapkan mempercepat respons pemerintah dalam menangani permasalahan teknis maupun administratif.

“Kami ingin aplikasinya benar-benar matang sebelum diluncurkan, supaya manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.

Langkah digitalisasi ini menjadi bagian dari strategi Pemkot Samarinda untuk memastikan pelaksanaan program MBG tidak hanya berjalan efisien, tetapi juga transparan dan berkelanjutan.

“Dengan sistem berbasis teknologi, ini menegaskan komitmen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang modern dan partisipatif,” tandasnya.