MetroIKN, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Perhubungan masih terkendala untuk melakukan revitalisasi pelabuhan speedboat dan klotok. Hal ini dikarenakan persoalan lahan yang sampai sekarang tak kunjung selesai.
Untuk itu, Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Syahrudin M Noor meminta agar Pemerintah Kabupaten PPU melalui Dinas Perhubungan segera menyelesaikan persoalan tersebut.
Karena rencana revitalisasi pelabuhan klotok dan speedboat harus terus dilanjutkan. Apalagi kedua pelabuhan tersebut merupakan pintu gerbang utama untuk masuk di Kabupaten PPU.
“Ini kan menjadi kesan pertama bagi yang berkunjung ke Penajam. Kalau pelabuhan speedboat dan klotok kurang layak kan juga menjadi kesan tidak baik khususnya bagi Pemkab PPU,” katanya.
Ia menyatakan bahwa selain dari pintu gerbang utama masuk di PPU juga menjadi pertimbangan untuk keselamatan bagi para penumpang.
Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, awalnya pemerintah daerah memang sudah merencanakan untuk melakukan revitalisasi pelabuhan klotok dan speedboat. Bahkan sudah dialokasikan anggaran melalui APBD murni 2024 namun sampai sekarang belum bisa direalisasikan karena terkendala persoalan lahan.
Ia mengungkapkan, warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan di pelabuhan klotok belum mau menyerahkan lahannya untuk revitalisasi pelabuhan klotok maupun speedboat.
Padahal hal tersebut harus segera dibicarakan dengan pemilik lahan agar segera mendapat solusi dan tidak menjadi polemik terus menerus.
“Pemerintah harus melakukan validasi lahan yang diklaim warga sebagai miliknya termasuk mengecek surat kepemilikan sekaligus batas lahan mereka,” katanya.
Ia menegaskan, persoalan lahan ini harus segera diselesaikan jangan sampai berlarut-larut dan tidak bisa selesai sehingga rencana revitalisasi tak kunjung bisa dilakukan.
Mantan Ketua DPRD ini mengatakan bahwa selama ini banyak warga yang menyampaikan keluhan terkait dengan kondisi pelabuhan tersebut.
“Mereka meminta agar pelabuhan speedboat dan klotok dilakukan revitalisasi atau pembenahan,” katanya. (adv)