metroikn, SAMARINDA – Minimnya fasilitas layanan dasar di Balikpapan Timur kembali disorot Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Nurhadi Saputra. Legislator dari Dapil Balikpapan itu menilai ketimpangan fasilitas kesehatan dan pendidikan di wilayah tersebut membutuhkan aksi nyata, bukan sekadar janji.
“Sudah terlalu lama Balikpapan Timur dibiarkan tanpa rumah sakit sendiri, sementara jumlah penduduk terus bertambah. Ini bukan lagi waktu untuk perdebatan, tapi aksi nyata,” tegas Nurhadi, Jumat (20/6).
Ia menyebut rencana pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur sudah matang dari sisi perencanaan. Berbeda dengan Balikpapan Barat yang masih terganjal masalah lahan.
“Kami siap dorong bantuan keuangan provinsi, asalkan dari sisi administrasi dan lahan sudah beres. Ini sudah kami bicarakan dengan pimpinan DPRD Kaltim,” ujarnya.
Tak hanya sektor kesehatan, pendidikan juga menjadi perhatian. Nurhadi menyoroti ketimpangan jumlah sekolah lanjutan di wilayah tersebut.
“Bayangkan, ada lebih dari 25 SMP, tapi SMA dan SMK bisa dihitung jari. Ini ketimpangan serius yang harus segera diatasi,” katanya.
Komisi II DPRD Kaltim, lanjutnya, akan menggelar rapat bersama Pemkot Balikpapan untuk membahas pengadaan lahan sekolah menengah. Ia menyarankan agar lahan bisa dihibahkan ke provinsi agar pembangunannya dapat dibiayai APBD Kaltim.
“Kalau pemkot bisa hibahkan lahan, provinsi siap bangun. Pendidikan jangan sampai terhambat hanya karena urusan status tanah,” tegasnya.
Nurhadi menyebut kawasan Puskib sempat diwacanakan sebagai lokasi pembangunan, namun belum ada kesepakatan antara Pemprov dan Wali Kota soal pemanfaatannya.
“Kita ingin model pembangunan seperti di sekitar Hotel Royal: jelas, legal, dan tidak memicu polemik. Warga butuh kepastian,” katanya.
Selama ini, warga Balikpapan Timur masih harus menempuh jarak jauh ke pusat kota hanya untuk mendapatkan layanan rumah sakit atau melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA negeri.
“Komitmen politik dari para wakil rakyat kini menjadi harapan baru bagi percepatan pemerataan pembangunan di kawasan tersebut,” pungkas Nurhadi.