Luasan Sawah di Babulu Makin Tergerus, Solusinya Air

Komisi II DPRD Desak Realisasi Pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake

metroikn, Penajam – Sekretaris Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati, ingin pembangunan bendung gerak Sungai Telake segera terealisasi.

Bendung yang rencananya akan dibangun di perbatasan kecamatan Babulu, PPU dengan Long Kali, kabupaten Paser itu, juga menjadi harapan para petani setempat. Infrastruktur pertanian itu diyakini menjadi solusi atas persoalan irigasi yang sudah sekian lama dihadapi oleh para petani.

“Kendalanya air, apalagi saat kemarau. Petani kalau sudah gagal panen kan habis.” kata Sujiati belum lama ini.

Acap mengalami gagal panen, sebagian petani padi beralih untuk berkebun sawit. Apalagi, perkebunan sawit disebut menawarkan untung lebih bagus ketimbang sawah padi.

Alih lahan pertanian menjadi perkebunan diakui menyebabkan produksi padi di Babulu menurun secara signifikan.

“Walaupun sosialisasi (dampak alih lahan), tapi gak bisa salahkan petani juga karena menanam padi gak ada airnya. Solusinya, ya air,” sambungnya.

Jika dibandingkan, perawatan kebun sawit diakui lebih mudah dan tahan terhadap cuaca panas saat musim kemarau.

Kebun sawit juga berpotensi memberikan keuntungan sedikit di atas sawah padi, karena bisa panen setiap 15 hari.

“Kecuali ada pengairan, bisa dua kali panen setahun jadi ada lebih untuk petani,” imbuh dia.

Realisasi pembangunan bendung gerak Sungai Telake tak bisa dipungkiri telah menjadi keperluan mendesak saat ini. Langkah tersebut juga menjadi alternatif solusi atas persoalan sumber air irigasi.

“Kalau tidak segera terealisasi dalam setahun ini maka bisa kehilangan lahan pangan berhektar-hektar lagi,” keluhnya.