MetroIKN, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memperkuat komitmennya untuk menciptakan desa-desa mandiri, tangguh, dan berdaya saing tinggi dengan menggelar acara Evaluasi Perkembangan Desa se-Kabupaten Kukar di Gedung Putri Karang Melenu, Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang, Rabu (13/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai sejauh mana perkembangan desa di Kukar, sekaligus menjadi forum pembinaan untuk mendampingi desa-desa dalam menghadapi berbagai tantangan.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menyampaikan bahwa evaluasi ini merupakan bentuk pendampingan untuk membantu desa mencapai potensinya, bukan sekadar pengawasan.
“Kami hadir bukan untuk mengawasi, tapi sebagai pembina. Kami ingin desa-desa di Kukar berkembang tanpa merasa dihakimi. Evaluasi ini akan mengidentifikasi kebutuhan nyata setiap desa agar bisa mencapai kemandirian,” ujar Sunggono dalam sambutannya.
Selain evaluasi, acara ini juga dirangkai dengan sosialisasi khusus untuk menguatkan desa dalam menghadapi ancaman sosial.
Kehadiran Risma Togi M Silalahi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur dan Mia Fitriana Kusuma dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalimantan Timur menjadi sorotan utama.
Mereka menyampaikan materi terkait pemetaan kawasan rawan narkoba dan pentingnya Program Desa Sadar Hukum.
Kedua program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum dan membentuk ketahanan desa dari ancaman narkoba yang mengancam generasi muda.
Risma mengungkapkan bahwa BNN berkomitmen mendampingi desa agar mampu menciptakan lingkungan yang aman dari narkoba.
“Kami berharap desa-desa yang kami bina melalui program ini dapat lebih tangguh dalam melawan ancaman narkoba dan sekaligus lebih sadar hukum. Ini adalah langkah penting untuk menyelamatkan masa depan generasi muda kita,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sunggono juga menguraikan klasifikasi desa-desa di Kukar menjadi tiga kategori: Desa Kurang Berkembang, Desa Berkembang, dan Desa Cepat Berkembang.
Desa yang berhasil menunjukkan kemajuan signifikan akan mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam ajang Lomba Desa 2025, sebuah kompetisi berjenjang yang dimulai dari tingkat kecamatan hingga nasional.
Lomba ini diharapkan menjadi motivasi bagi desa-desa untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing.
Sunggono mengingatkan pentingnya pemutakhiran data profil desa sebagai syarat utama untuk bisa bersaing dalam lomba desa.
“Data yang akurat adalah cermin kemajuan desa. Dengan data yang mutakhir, kita dapat menggambarkan progres setiap desa. Oleh karena itu, saya meminta seluruh kepala desa untuk memperbarui data ini setiap tahun,” tegasnya.
Pemkab Kukar juga memberikan apresiasi kepada desa-desa berprestasi melalui Bantuan Keuangan Khusus Daerah (BKKD) sebagai insentif agar desa terus berinovasi.
Desa yang berhasil meraih kemenangan di tingkat kabupaten akan mendapatkan tambahan anggaran yang dapat digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan desa.
“Kami ingin hadiah ini menjadi pemacu semangat bagi desa-desa untuk berkompetisi secara sehat, dengan tetap fokus pada pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Sunggono, menutup dengan penuh harapan.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kepala desa dan perangkat desa se-Kukar, yang membawa semangat baru untuk terus mengembangkan desa mereka.
Melalui berbagai program dan dukungan yang diberikan, Pemkab Kukar semakin memantapkan langkahnya dalam menciptakan desa-desa yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Kegiatan ini menandai langkah kukuh menuju pembangunan berkelanjutan yang menyeluruh di Kutai Kartanegara, dengan semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat desa yang terus tumbuh dan berkembang. (adv)