MetroIKN, Kutai Kartanegara – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menunjukkan komitmen penuh untuk mempertahankan posisinya sebagai penghasil padi terbesar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Pemkab Kukar bertekad menjaga, bahkan meningkatkan produksi padi di tengah situasi yang menuntut kesiapan pangan lebih besar, terutama jelang pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim.
Pada 2023, Kukar sukses mencatatkan produksi padi mencapai 115.103,82 ton gabah kering giling (GKG), menjadi kontributor hampir separuh dari total produksi padi Kaltim yang sebesar 226.972,07 ton GKG.
“Capaian ini membuktikan betapa pentingnya Kukar dalam ketahanan pangan daerah. Tapi, kami tak berhenti di sini. Kami ingin meningkatkan lebih jauh untuk mendukung kebutuhan yang makin besar, terutama dengan hadirnya IKN,” ungkap Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, Jumat (15/11/2024).
Dua alasan besar memacu Kukar untuk semakin memperkuat sektor pangan, lanjut Bambang. Pertama, Kaltim masih sangat bergantung pada beras dari luar daerah untuk mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.
Kedua, dengan pengembangan IKN, jumlah penduduk di Kaltim akan meningkat drastis, sehingga persediaan pangan yang stabil menjadi kebutuhan mendesak.
“Kami berkomitmen meningkatkan produksi beras, bukan hanya untuk ketahanan pangan di Kukar, tapi juga agar Kaltim siap menopang kebutuhan IKN nantinya,” jelas Bambang.
Untuk mencapai target tersebut, berbagai upaya telah digulirkan Pemkab Kukar, seperti pendampingan intensif bagi petani, penyaluran alat dan mesin pertanian, serta penyediaan sarana produksi termasuk benih dan pupuk.
Pemkab Kukar juga merangkul Tentara Nasional Indonesia (TNI) lewat program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) sebagai dukungan pada infrastruktur pertanian.
Kata Bambang, TMMD ke-122 yang berlangsung Oktober tahun ini telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek penting di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, kawasan strategis yang dianggap sangat potensial untuk pengembangan pertanian.
“Kami telah membangun jalan usaha tani sepanjang 3.200 meter untuk memudahkan akses petani, dan ini hanya satu dari banyak infrastruktur pendukung yang kami bangun bersama TNI,” jelas Bambang.
Proyek TMMD tersebut juga mencakup rehabilitasi 12 jembatan penghubung antar lahan pertanian, perbaikan gorong-gorong, serta pembuatan cek dam dan sumur bor sebagai irigasi bagi lahan-lahan pertanian di wilayah tersebut.
Lebih jauh, Pemkab Kukar kini membuka kesempatan bagi pihak swasta dan akademisi untuk bergabung dalam riset dan inovasi di bidang pertanian. Menurut Bambang, pengembangan pertanian berkelanjutan kini menjadi prioritas utama.
“Pertanian bukan sekadar tanggung jawab, ini adalah potensi masa depan Kukar dan ketahanan pangan Kaltim. Kami mengundang semua pihak untuk bersinergi demi mencapai ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Pemkab Kukar berharap bahwa dengan kerja sama lintas sektor yang kokoh, Kukar dapat terus mempertahankan statusnya sebagai lumbung padi Kaltim, bahkan mampu melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
“Dengan segala usaha dan kolaborasi ini, kami yakin posisi Kukar sebagai lumbung padi Kaltim akan semakin kuat,” tutup Bambang dengan penuh optimisme. (adv)