metroikn, Balikpapan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, melalui Komisioner Farida Asmauanna, menegaskan pentingnya memberikan pemahaman yang mendalam tentang proses demokrasi kepada generasi muda. Hal ini, menurut Farida, sangat penting mengingat tingginya kepekaan pelajar jenjang menengah atas terhadap isu-isu demokrasi yang sedang berkembang.
Pernyataan ini disampaikan Farida setelah melihat antusiasme pelajar saat sosialisasi demokrasi di SMA Kartika V-1 Balikpapan, Rabu (11/9/2024). Acara yang diikuti oleh seratusan siswa ini berfokus pada pendidikan politik dan pemahaman demokrasi.
“Pelajar sekarang sangat peka terhadap isu-isu demokrasi. Ini terlihat dari pertanyaan yang mereka ajukan, seperti tentang politik dinasti hingga pelaksanaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK),” ujar Farida.
Dia mengaku terkejut dengan kedalaman pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta. Menurut Farida, kondisi ini tidak terlepas dari pesatnya perkembangan teknologi yang memungkinkan pelajar mengakses berbagai informasi dengan mudah.
“Tapi mereka tetap perlu pemahaman yang benar sesuai aturan yang berlaku tentang proses demokrasi itu sendiri,” tambahnya.
Melalui sosialisasi ini, KPU Balikpapan ingin memberikan pemahaman yang komprehensif tentang demokrasi kepada para pelajar. Diharapkan, para siswa tidak hanya memahami proses demokrasi, tetapi juga mampu menyebarkan wawasan tersebut kepada masyarakat. Selain itu, sosialisasi ini bertujuan untuk membangun kesadaran politik sejak dini di kalangan generasi muda.
Farida menekankan pentingnya generasi muda ikut serta dalam menyuarakan pendapat secara bijak dan memahami pentingnya proses demokrasi yang benar.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, para peserta dapat berperan aktif dalam memasyarakatkan wawasan tentang demokrasi yang ideal,” katanya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan misi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diterapkan di sekolah. Dalam sosialisasi ini, KPU Balikpapan menyampaikan lima poin utama terkait demokrasi dan pendidikan politik kepada peserta, di antaranya pengertian demokrasi, proses demokrasi di Indonesia, pentingnya proses demokrasi, cara bijak menyuarakan pendapat, serta wawasan mengenai pelanggaran kebebasan berpendapat.
Selain itu, Farida juga menjelaskan mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu dan hal-hal yang dilarang dalam pelaksanaan Pilkada.
“Tadi juga kami sampaikan tahapan penyelenggaraan Pemilu dan yang penting, apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam Pilkada,” tambahnya.
Dengan edukasi ini, KPU berharap pelajar dapat lebih memahami dan mengapresiasi proses demokrasi, serta ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga pelaksanaan demokrasi yang jujur dan adil di Indonesia.