Korban Kebakaran Pasar Petung Terima Bantuan Total Rp 95 Juta

Dari Dana CSR BSI, Pemkab PPU melalui Dinsos Bantu Salurkan

metroikn, PENAJAM – Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Sosial (Dinsos) PPU membantu menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran di Pasar Petung, Jumat (23/8). Bantuan tersebut merupakan hasil pengumpulan dana yang diinisiasi Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Penajam kepada pemilik bangunan pasar yang terbakar pada 30 Juli lalu.

Penyerahan bantuan secara simbolis pun dilakukan Pj Bupati PPU Makmur Marbun yang diwakili Kepala Dinsos PPU Saidin.

Saidin menjelaskan, nilai bantuan yang disalurkan senilai Rp95 juta. Di mana setiap korban mendapat masing-masing Rp5 juta. Dirinya berharap, uang ini bisa digunakan sebaik mungkin terutama untuk modal usaha.

“Harapan saya bantuan ini bermanfaat dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan modal usaha,” ujar Saidin.

Di tempat yang sama, Kepala BSI KCP Penajam Julianto menambahkan, setelah mengetahui adanya kebakaran, pihaknya segera mengajukan bantuan ke BSI Maslahat untuk penyaluran corporate social responsibility (CSR).

“Dana itulah yang dihimpun untuk disalurkan. Agar tepat sasaran kepada korban terdampak kebakaran ini, penyaluran dilakukan melalui rekening. Nantinya, masing-masing korban akan mendapatkan Rp5 juta melalui rekening BSI,” ungkap Julianto.

Diketahui, BSI Maslahat merupakan lembaga amil zakat nasional. Yang menghimpun dana masyarakat mulai dari zakat, infak, sadakah dan wakaf (ziswaf) yang biasa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat terdampak musibah hingga pemberdayaan masyarakat.

“Rata – rata korban yang merupakan pedagang ini sudah memiliki rekening BSI. Bagi yang belum memiliki, kami akan membantu untuk melakukan proses pembukaan rekening baru, namanya wadiah. Tanpa biaya administrasi. Jadi kalau memang mau ditarik dana sepenuhnya, Insyallah bisa dan tidak ada potongan apapun,” bebernya.

Adapun kebakaran di Pasar Petung sudah terjadi dua kali dalam tempo berdekatan. Kejadian pertama pada awal Ramadan, Maret lalu. Dan di kejadian terbaru pada 30 Juli lalu, menghanguskan 17 bangunan yang terdiri dari 19 kepala keluarga (KK) dengan 75 jiwa.

Sementara dari keterangan Lurah Petung Achmad Fitriady, sepanjang 2024 wilayahnya sudah mengalami tiga kali kebakaran. Diduga musibah tersebut kata dia akibat arus pendek listrik. Sehingga kini kelurahan bersama PLN melakukan langkah intensif untuk sosialisasi terkait penggunaan instalasi listrik yang aman.

“Pemerintah dan PLN selalu menghimbau agar rutin mengecek peralatan listrik secara berkala. Sosialisasi ini kami lakukan baik langsung dalam setiap kali pertemuan dengan warga atau lewat jajaring sosial,” sebutnya. (adv)