metroikn, BALIKPAPAN – PDI Perjuangan Kalimantan Timur menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) dan Konferensi Daerah (Konferda) sebagai agenda konsolidasi lima tahunan untuk memperkuat organisasi, merapikan struktur kepengurusan, serta menegaskan arah politik partai di tingkat daerah. Kegiatan berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Senin (8/12/2025), dan dihadiri ratusan kader dari DPD, DPC hingga PAC se-Kaltim.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang membuka kegiatan, menekankan bahwa forum ini tidak semata bersifat administratif, melainkan ruang untuk mengukur kembali efektivitas organisasi dan mematangkan strategi politik. Hasto menegaskan bahwa proses pemilihan pimpinan internal partai tidak bersifat elitis dan didasarkan pada merit system.
“DPP PDI Perjuangan menerapkan merit system. Aspirasi dari bawah menjadi pertimbangan awal sebelum dipadukan dengan pemetaan internal dan psikotes. Proses demokratisnya ada pada suara kader,” ungkapnya.
Ia menyebut bahwa Ketua, Sekretaris, dan Bendahara yang ditetapkan DPP merupakan bagian dari upaya menjaga kesinambungan organisasi. Adapun penyusunan kepengurusan lengkap akan dilaksanakan melalui mekanisme formatur, didampingi perwakilan DPC dengan perolehan suara pemilu tertinggi di tingkat provinsi. Skema serupa diterapkan di tingkat kabupaten/kota.
Menurut Hasto, agenda Konfercab–Konferda menjadi ruang penting untuk memastikan partai tetap relevan, solid, dan responsif terhadap dinamika publik, termasuk menegakkan etika dan moral politik di tengah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik.
Arah Geopolitik Kaltim Diingatkan Beranjak ke Laut
Di luar konsolidasi internal, PDIP juga menyoroti arah pembangunan Kalimantan Timur yang dinilai perlu bertransformasi dari orientasi darat menuju laut. Sebagai wilayah yang dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, Kaltim disebut memiliki potensi geostrategis besar yang belum dimanfaatkan optimal.
“Jika terus berorientasi ke darat, kita berhadapan dengan kerusakan hutan dan penambangan liar. Laut harus menjadi jalan masa depan pembangunan Kaltim,” ujar Hasto.
Ia juga menyinggung pentingnya perlindungan lingkungan hidup sebagai mandat ideologis partai. PDIP menilai upaya memperbaiki tata kelola hutan dan menjaga ekosistem menjadi bagian dari strategi pembangunan jangka panjang Kaltim, terutama di tengah risiko bencana ekologis.
Di sisi lain, partai menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan kader melalui penguatan etika, moral, serta kedekatan dengan aspirasi masyarakat. Agenda tersebut, menurut PDIP, menjadi fondasi bagi pembaruan politik yang berorientasi pada kepentingan publik, bukan sekadar kontestasi kekuasaan.












