Metroikn.co, SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis menyuarakan tekad dalam memerangi kasus perundungan. Lalu menciptakan lingkungan yang aman serta mendukung perkembangan positif anak-anak Kaltim.
“Ada harapan besar untuk masa depan Kaltim yang bebas dari kasus perundungan. Di sini harus dikedepankan bahwa pendidikan dan pembinaan akan menjadi fokus utama dalam mencegah kasus perundungan,” ucap Ananda Emira Moeis, Rabu (25/10/2023).
Di sisi lain, Ananda menegaskan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mendidik anak-anak tentang nilai-nilai dan perilaku yang baik, serta menekankan bahwa pendidikan harus menjadi solusi utama dalam mengatasi masalah ini.
“Pendidikan adalah kunci untuk menghindari kasus perundungan di masa depan. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik dan pembinaan yang diperlukan,” kata Ananda.
DPRD Kaltim dan Moeis juga berharap adanya kerja sama yang lebih erat antara lembaga dan instansi terkait, serta memberikan kewenangan yang lebih kepada dinas yang berwenang untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada anak-anak di sekolah. Diyakini bahwa campur tangan pemerintah akan membentuk lingkungan pendidikan yang lebih aman.
Selain itu, ada harapan juga mencakup pemahaman mendalam tentang akar penyebab tindakan perundungan. Diharapkan tindakan perundungan dapat dianalisis dan ditangani secara komprehensif, dengan perhatian khusus pada masalah emosi atau tekanan sosial yang mendasari tindakan tersebut.
Lebih jauh, Ananda Emira Moeis ingin bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan perundungan akan menjadi tugas bersama yang melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat.
“Kami berharap Kaltim akan menjadi tempat yang bebas dari kasus perundungan, di mana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan penuh perhatian. Ini adalah visi kami untuk masa depan,” ungkap Moeis.
Pernyataan ini mencerminkan tekad kuat DPRD Kaltim dalam mengatasi masalah perundungan dan mempromosikan budaya peduli dan aman bagi generasi muda Kaltim.
“Masa depan dengan harapan bahwa tindakan kolektif akan membawa perubahan positif dan bebas bullying bagi anak-anak di wilayah ini,” imbuh politikus PDI Perjuangan tersebut.
(adv/DPRDKaltim)