Komisi IV DPRD Evaluasi Pembangunan RSIA Sayang Ibu di Balikpapan Barat, Progres Baru 12 Persen

metroikn, BALIKPAPAN – Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, bersama anggota dewan lainnya dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan yang dipimpin oleh Kepala DKK Alwiati, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Ibu di Balikpapan Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi progres pembangunan yang hingga kini dinilai masih jauh dari target.

Gasali menyatakan keprihatinannya atas lambatnya pelaksanaan proyek tersebut. “Kami harap pekerjaan ini kan bisa berjalan dengan baik, tapi pada kenyataannya kan di lapangan ini belum sesuai dengan harapan kita,” ujar Gasali.

Ia menambahkan bahwa pembangunan yang baru mencapai 12 persen tersebut masih menunjukkan banyak kendala, baik teknis maupun manajemen di lapangan.

“Kita berharap sih mudah-mudahan kontraktor ini sigap dalam menyikapi teknis kerja agar waktu yang diberikan ini bisa terburu. Karena lihat kondisi yang ada ini kan belum ada sama sekali yang bisa kita lihat, walaupun material bertumpuk tetapi kan belum terpasang,” jelasnya.

Proyek pembangunan RSIA Sayang Ibu awalnya direncanakan selesai pada akhir 2024, namun karena adanya kendala di lapangan, kontrak diperpanjang hingga 180 hari di tahun 2025.

“Tadi sih informasinya sekitar kurang lebih 12 sampai 14 persen. Harapan itu karena memang masih diberikan kebijakan untuk diperpanjang untuk menyelesaikan karena adanya force major sebelumnya ada terkait dengan hal-hal lingkungan. Oleh karena itu masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan,” kata Gasali.

Namun, ia menegaskan bahwa perpanjangan kontrak bukan alasan untuk bekerja dengan lambat. “Tapi ini adalah harapan kita agar apa yang menjadi satu kontrak dengan mereka ini supaya bisa terselesaikan dengan baik. Tapi kalau dilihat kenyataan seperti ini ya perlu dievaluasi lagi karena sudah beberapa waktu yang sudah terbuang, belum ada sama sekali progres yang bisa dilihat lah,” ungkapnya.

Gasali juga meminta kontraktor dan pihak terkait untuk lebih proaktif. Oleh karena itu dengan kunjungan ini bisa koordinasi, mendorong kontraktor untuk bersama evaluasi dengan dinas agar mereka benar-benar mengejar target.

Wahyu Kurniawan, Site Manager PT Ardi Tekindo Perkasa, menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi. “Kendalanya waktu itu lahan. Jadi lahan waktu itu masih ada kendala satu bidang yang baru diselesaikan kemarin akhir Desember kemarin. Kemudian ada satu ponton yang sampai sekarang masih ada, itu berpengaruh pada metodologi kerja kita,” kata Wahyu.

Ia menambahkan bahwa kendala lahan dan perubahan metodologi kerja berdampak pada penundaan progres. Ia menjelaskan pekerjaan harusnya siring dulu, JJSP dulu, terutama sisi laut.

“Tapi tidak bisa maksimal karena pekerjaan dilakukan dari depan, sedangkan air pasang setiap hari menyebabkan genangan air,” jelasnya.

Gasali menegaskan pentingnya proyek ini bagi masyarakat Balikpapan Barat. Dirinya ingin pembangunan rumah sakit ini segera selesai.

“Apalagi harapan Balikpapan Barat kan dengan adanya pembangunan rumah sakit ini sangat terbantukan. Nah, ini yang harus kita kejar,” katanya. Melalui sidak ini, pemerintah berharap kontraktor dapat segera mempercepat pekerjaan, menyelesaikan kendala yang ada, dan memenuhi target yang telah ditetapkan.