Intervensi Gizi CSR PAMA Sasar Baduta dan Ibu Hamil di Balikpapan Timur

metroikn, BALIKPAPAN — Upaya pencegahan stunting di Kota Balikpapan mendapat dukungan dari sektor swasta. PT Pamapersada Nusantara melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PAMA Balikpapan Operation (PAMA BPOP) meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) rutin bagi balita posyandu serta intervensi gizi bagi kelompok rentan di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur.

Program ini menyasar wilayah Ring 1 operasional perusahaan dan difokuskan pada kelompok usia krusial, yakni anak usia bawah dua tahun (baduta) serta ibu hamil. Peluncuran kegiatan berlangsung di Office PAMA BPOP, Kelurahan Manggar, Jumat (7/11/2025).

Dalam tahap awal, bantuan diberikan kepada 10 penerima manfaat, terdiri dari sembilan baduta dan satu ibu hamil. Program dilaksanakan berdasarkan data puskesmas setempat dan mengacu pada standar intervensi gizi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Chief PAMA BPOP Expert, Sulasman, menyampaikan bahwa perhatian terhadap pemenuhan gizi sejak dini menjadi fondasi penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia ke depan. Menurutnya, periode emas pertumbuhan anak memerlukan intervensi yang konsisten agar tumbuh kembang berjalan optimal.

“Anak-anak usia di bawah dua tahun ini merupakan generasi masa depan. Jika pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya disiapkan sejak sekarang, dampaknya akan terasa dalam jangka panjang,” ujarnya.

Program PMT rutin ini menjadi bagian dari komitmen CSR PAMA tahun 2025, yang menargetkan kontribusi aktif dalam penurunan prevalensi stunting di wilayah sekitar operasional perusahaan. Sasaran penurunan ditetapkan secara bertahap dengan fokus pada kelompok paling rentan.

Pelaksanaan program juga membuka ruang evaluasi bersama, baik dari tenaga kesehatan, aparatur wilayah, maupun orang tua penerima manfaat, agar intervensi yang diberikan tetap sesuai kebutuhan di lapangan.

Dukungan terhadap program tersebut datang dari berbagai pihak. Ketua Kampung KB Dian Khinasi, Eti Murjati, menilai keterlibatan CSR perusahaan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Ia menyebutkan, selain sektor kesehatan, dukungan PAMA juga menjangkau pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Sekretaris Camat Balikpapan Timur, M Arif, melihat program ini sebagai bentuk kolaborasi yang positif antara pemerintah dan dunia usaha dalam menangani persoalan sosial. Ia berharap pola serupa dapat diterapkan oleh perusahaan lain di wilayah Balikpapan.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Ketahanan Keluarga DP3AKB Kota Balikpapan, Lulu Kumala. Menurutnya, stunting merupakan persoalan bersama yang membutuhkan keterlibatan berbagai pihak. Investasi pada kesehatan anak dinilai akan memberikan dampak berkelanjutan bagi keluarga dan daerah.

Program PMT siap konsumsi ini telah berjalan sejak 3 November 2025 dan dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan hingga Januari 2026. Makanan didistribusikan setiap hari dengan menu bergizi seimbang, disesuaikan dengan standar kesehatan serta kearifan lokal agar mudah diterima oleh anak dan keluarga.