metroikn, SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tengah menyiapkan skema penambahan insentif bagi guru honorer yang bertugas di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyebutkan bahwa saat ini pemerintah daerah bersama Dinas Pendidikan sedang memformulasikan kemungkinan pemberian tunjangan tambahan melalui skema Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) atau bentuk lainnya.
“Kita sedang diskusikan apakah lewat TPP atau tunjangan pendapatan daerah. Prinsipnya, kita ingin memberikan penghargaan lebih kepada guru-guru 3T,” ujar Seno Senin (23/6/25).
Saat ini, gaji guru honorer masih ditopang melalui dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP). Namun pemerintah menilai perlu ada peningkatan untuk mendorong kesejahteraan dan motivasi para pendidik di daerah dengan keterbatasan akses tersebut, seperti di Kutai Timur, Mahakam Ulu, dan Kutai Barat.
Selain insentif, Pemprov juga berencana mengajukan permohonan kepada Kementerian PAN-RB agar membuka kembali rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), mengingat masih banyak guru honorer di Kaltim yang belum berstatus ASN.
“Langkah ini akan ditempuh secara bertahap, menyesuaikan dengan kekuatan fiskal daerah,” tandasnya.