metroikn, Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menegaskan, pentingnya konsistensi dalam penanganan inflasi daerah. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Pengendalian Inflasi dalam Upaya Pengendalian Harga dan Ketersediaan Pangan di Kukar, Selasa (17/10/2023).
Bupati meminta agar semua perangkat daerah melakukan perubahan yang diperlukan sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar baru-baru ini mendapat insentif fiskal sebesar Rp9,8 miliar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena berhasil menekan laju inflasi daerah. Bupati meyakini bahwa dengan kerjasama yang baik, pemberdayaan kelompok masyarakat, dan pengendalian inflasi yang efektif, hasil positif tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
“Pengendalian inflasi ini harus melibatkan semua pihak terkait. Kita harus memiliki forum kecil untuk membahas variabel bantuan kepada kelompok yang diberdayakan, serta memastikan bahwa kebijakan yang ditetapkan dijalankan dengan baik,” ujar Edi Damansyah.
Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap kondisi pangan, fenomena alam, dan perubahan ekonomi global yang dapat mempengaruhi inflasi. Bupati mengingatkan para pejabat daerah, termasuk Camat, Lurah, dan Kepala Desa, untuk memahami situasi dengan baik dan memastikan bahwa program pengendalian inflasi dan pengendalian harga benar-benar menyentuh masyarakat dengan baik dan berbasis data.
“Kami mengharapkan program pengendalian inflasi ini tidak hanya menjadi slogan belaka. Kami ingin melihat hasilnya di lapangan, yaitu harga barang yang terjangkau dan kualitas pangan yang baik,” tambahnya.
Edi juga menekankan perlunya kerjasama antara semua stakeholder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar tujuan pengendalian inflasi dan ketersediaan pangan yang dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dengan komitmen bersama, diharapkan Kutai Kartanegara dapat mempertahankan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. (adv/diskominfokukar/*)
