DPU Kukar Fokus 8 Proyek Infrastruktur

Tingkatkan Mobilitas dan Cegah Banjir

MetroIKN, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tengah gencar melaksanakan perbaikan dan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Tenggarong.

Fokus utama proyek ini adalah meningkatkan akses mobilitas warga sekaligus mengatasi masalah genangan air yang kerap terjadi selama musim hujan.

Sekretaris DPU Kukar, Rudi Suryadinata, mengungkapkan bahwa delapan titik jalan di Kota Tenggarong menjadi prioritas dalam program perbaikan dan pembangunan infrastruktur.

Jalan-jalan tersebut meliputi Jalan Jelawat, Pesut, KH Dewantara, Cut Nyak Dien, Muso Bin Salim, Danau Murung, Imam Bonjol, dan Danau Aji.

“Perbaikan jalan ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mempermudah mobilisasi. Mengingat pertumbuhan penduduk di Kota Tenggarong yang semakin padat, kebutuhan infrastruktur yang memadai menjadi sangat penting,” ujar Rudi, Selasa (19/11/2024).

Rudi menjelaskan bahwa proyek perbaikan infrastruktur ini mencakup pelebaran jalan dan pembangunan sistem drainase yang lebih baik.

Sistem pembuangan air di beberapa titik akan diarahkan ke Sungai Mahakam untuk mencegah genangan air yang sering menyebabkan banjir.

“Untuk irigasi, misalnya di Jalan Imam Bonjol, kami telah mengalokasikan dana sekitar Rp15 miliar, sementara di Jalan KH Dewantara sebesar Rp16 miliar. Ini mencakup pembangunan saluran air yang lebih besar dan pengerukan untuk memastikan debit air bisa langsung mengalir ke Sungai Mahakam,” terangnya.

Selain itu, pelebaran jalan juga dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan lalu lintas yang semakin meningkat. Dengan populasi yang terus bertambah, ruas jalan yang lebih luas dinilai penting untuk mengurangi kemacetan di kota.

Proyek-proyek infrastruktur ini diharapkan dapat mulai dikerjakan secara penuh pada tahun 2025. Saat ini, program tersebut telah masuk dalam daftar prioritas usulan anggaran tahun 2024 dan menunggu proses persetujuan akhir.

“Untuk pembangunan di titik-titik seperti Cut Nyak Dien, Muso Bin Salim, Danau Murung, Imam Bonjol, dan Danau Aji, kami telah menyiapkan rencana matang. Namun, prosesnya memang akan memakan waktu panjang, terutama karena pengerukan untuk saluran irigasi memerlukan perencanaan teknis yang detail,” tambah Rudi.

Rudi juga menegaskan pentingnya pengerukan dalam pembangunan saluran irigasi, karena langkah ini akan memastikan aliran air dari kawasan padat penduduk di Tenggarong bisa dialirkan secara efisien ke Sungai Mahakam.

“Kami berharap proyek-proyek ini dapat direalisasikan sepenuhnya pada tahun 2025. Hal ini penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur yang lebih baik,” katanya.

Dengan adanya proyek ini, masyarakat Tenggarong diharapkan dapat merasakan manfaat yang signifikan, baik dari segi kenyamanan berkendara maupun pengurangan risiko banjir.

Proyek pelebaran jalan akan membantu mengurangi kemacetan, sementara perbaikan sistem irigasi akan meningkatkan kualitas hidup warga yang selama ini terganggu oleh genangan air.

“Proyek-proyek ini tidak hanya akan memperbaiki kualitas jalan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat. Kami ingin memastikan infrastruktur ini memberikan dampak positif bagi semua pihak,” tegas Rudi.

DPU Kukar menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan proyek infrastruktur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan pelaksanaan proyek, termasuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar teknis dan waktu yang direncanakan.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur di Kukar, khususnya di Tenggarong. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tutup Rudi. (adv)