metroikn, PENAJAM – Empat bakal calon kepala daerah bakal bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Penajam Paser Utara (PPU) 2024 mendatang. Sebagaimana diketahui, salah satu masalah yang biasa muncul dalam setiap gelaran pemilihan umum (pemilu) adalah potensi penyebaran informasi hoaks, disinformasi dan mengandung unsur Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Untuk bisa menekan dan mengantisipasi adanya informasi tersebut berkembang terutama di platform digital seperti media sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) PPU pun melakukan sejumlah upaya.
“Diskominfo PPU akan berupaya secara intensif untuk menjaga kondusivitas ruang digital. Terutama yang berkaitan dengan Pilkada PPU 2024. Di sisi lain kami harap tidak ada hal-hal (penyebaran hoaks dan SARA) yang dilakukan masyarakat,” ungkap Kepala Diskominfo PPU, Khairuddin, Senin (2/9/2024).
Adapun upaya preventif yang dilakukan Diskominfo PPU, lanjut Khairuddin adalah mengimbau kepada masyarakat khususnya pengguna platform digital dan media sosial untuk bijak. Tidak melakukan provokasi apalagi percaya kepada berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaran dan akurasinya.
“Dengan banyaknya calon kepala daerah yang bersaing, tidak dapat dimungkiri akan ada peningkatan informasi yang bersifat hoaks. Oleh karena itu, upaya preventif dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang beredar tetap akurat dan tidak memicu kerusuhan,” ucapnya.
Sementara untuk penindakan, Khairuddin menegaskan adanya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Yakni, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mengatur sanksi untuk penyebaran berita bohong atau hoax.
“Sanksi tersebut tercantum dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE yang berbunyi: Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan. Artinya salah menyampaikan artinya akan berdampak pada diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita di dalam menyampaikan sesuatu yang bersifat tidak yang hot tadi, kita juga harus dijaga,” ucapnya.
Khairuddin berharap Pilkada 2024 terutama di PPU bisa berjalan dengan kondusif tanpa gangguan informasi hoaks dan SARA. Apalagi akan menjadi atensi karena merupakan bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Harapannya agar perhatian nasional terhadap PPU tidak terganggu oleh isu-isu yang dapat merusak kedamaian. Dengan pelaksanaan pemilihan yang aman dan tertib, diharapkan dapat mendukung citra positif daerah di mata publik,” sebutnya. (adv)