metroikn, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan tengah menyiapkan langkah baru untuk menutup kekurangan tenaga pendidik di berbagai jenjang sekolah. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Pemkot menggulirkan program Kontrak Kerja Individu (KKI) atau Penugasan Jabatan Layanan Belajar (PJLB) yang akan mulai berjalan pada tahun anggaran 2026.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, menjelaskan bahwa KKI merupakan inisiatif daerah yang telah diterapkan di sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Makassar. Terobosan ini muncul karena pengangkatan guru melalui skema P3K paruh waktu tidak lagi berada pada kewenangan daerah.
“Untuk memenuhi kebutuhan guru, kita tidak bisa lagi menggunakan pola P3K paruh waktu. Maka kita mendorong skema KKI atau PJLB yang sudah terbukti berjalan di daerah lain,” tutur Irfan, Kamis (6/11/2025).
Irfan menegaskan bahwa rekrutmen KKI akan dilaksanakan secara kompetitif dan terbuka. Tidak ada prioritas bagi tenaga yang sebelumnya pernah mengabdi. Semua pelamar yang memiliki latar belakang pendidikan sesuai kebutuhan sekolah—baik SD maupun SMP—memiliki peluang yang sama.
“Ini kompetisi penuh. Kita ingin mendapatkan tenaga pendidik terbaik untuk anak-anak Balikpapan,” ucapnya.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah kota telah menyiapkan alokasi anggaran khusus pada APBD 2026. Diperkirakan, sebanyak 400 hingga 500 guru baru akan direkrut melalui skema KKI.
Saat ini, Disdikbud mencatat bahwa kebutuhan guru di Balikpapan masih belum terpenuhi dengan baik. Dari total kebutuhan, masih terdapat kekurangan sekitar 1.000 tenaga pendidik, terutama akibat pembangunan sekolah baru yang terus bertambah.
“Banyak sekolah baru dibangun, sementara kuota pengangkatan guru belum seluruhnya disetujui. Karena itu kita mencari solusi alternatif melalui KKI,” jelas Irfan.
Pada tahun depan, Pemkot juga akan mengalokasikan anggaran bagi pengadaan sekitar 500 guru baru agar proses pembelajaran di seluruh sekolah tetap berjalan optimal.
“Tahun depan kami anggarkan 500 guru. Itu sudah bisa berjalan dan mudah-mudahan tidak terpangkas,” tegasnya.
Program KKI diharapkan menjadi strategi penting dalam menjaga kualitas pendidikan sekaligus memastikan ketersediaan guru seiring bertambahnya jumlah sekolah di Kota Balikpapan. (adv/metroikn)












