metroikn, PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berganti pucuk pemimpin. Dari Makmur Marbun, tongkat estafet kini berada digenggaman Pj Bupati PPU Muhammad Zainal Arifin. Pelantikan M Zainal Arifin sudah dilakukan oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, di Pendopo Odah Etam Samarinda pada Kamis (19/9/2024) lalu.
Esok harinya, Jumat (20/9/2024), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU pun menggelar acara pisah sambut yang berlangsung di Dome Anden Oko.
Pj Bupati PPU M Zainal Arifin menyatakan, bahwa meneruskan kepemimpinan Makmur Marbun adalah tugas yang tidak ringan. Namun dia optimistis bisa mencapainya. “Tantangan yang ada bukanlah halangan. Jika kita bersatu, semua bisa kita capai,” kata M Zainal.
M Zainal juga menekankan pentingnya mempersiapkan PPU sebagai etalase Ibu Kota Nusantara (IKN), sesuai arahan dari Kementerian Dalam Negeri. Dia berharap agar PPU dapat menjadi contoh yang baik sebelum IKN resmi diluncurkan. “Jika IKN ingin menjadi forest smart city, kita harus bisa mewujudkannya lebih dulu di PPU,” tambahnya.
Selain itu, Muhammad Zainal Arifin menyoroti perlunya stabilitas dalam tata pemerintahan, dengan fokus pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang jujur dan transparan. Hal ini dianggap krusial untuk memastikan pemimpin yang terbaik bagi PPU.
“Tugas utama saya adalah menyiapkan PPU sebagai etalase IKN, sambil memastikan Pilkada berjalan dengan baik,” sebutnya.
Di kesempatan lain, M Zainal juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan tradisi Pentas Seni dan Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan warisan dari pendahulunya, Makmur Marbun. Ia menegaskan bahwa acara ini merupakan simbol kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Pada malam minggu ini, saya akan hadir untuk pertama kalinya di Pentas Seni dan juga di Car Free Day (CFD) di PPU,” ujarnya saat menghadiri Pensi dan Gebyar UMKM pada malam harinya.
Dia berambisi untuk mengembangkan acara ini menjadi lebih besar dan lebih menarik. “Kami berencana mendatangkan artis nasional untuk meningkatkan daya tarik acara ini,” tambahnya.
Sebagai Direktur Konservasi Tanah dan Air di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Muhammad Zainal Arifin bertekad untuk meneruskan semua program baik yang ditinggalkan oleh Makmur Marbun. “Fokus utama kami adalah untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pembangunan, sesuai dengan arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Masyarakat harus dianggap sebagai subjek dalam pembangunan, bukan hanya objek. Mereka adalah pilar utama dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan,” ucapnya. (adv)