Metroikn.co, SAMARINDA – Pengelolaan anggaran yang efisien dan sesuai dengan tujuan pembinaan atlet adalah kunci untuk mencapai prestasi olahraga yang lebih baik di masa depan. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji, baru-baru ini.
Seno Aji menyebut, peran penting Dana Bina Olahraga Nasional (DBON) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dalam pembinaan atlet, membawa perubahan penting dalam pengelolaan dana olahraga di Kaltim.
Dalam pertemuannya, Seno Aji menyoroti perlunya kepatuhan terhadap peraturan terkait DBON, mengingat bahwa dana ini merupakan sumber vital dalam pengembangan atlet usia dini dan prestasi junior di berbagai cabang olahraga.
“DBON harus kita sukseskan karena itu perintah undang-undang dan perintah presiden,” jelasnya, Rabu (25/10/2023).
Meskipun dana telah dialokasikan untuk DBON, masih ada kekhawatiran tentang pengelolaan keuangan yang tepat. Terlalu sering anggaran daerah yang seharusnya disalurkan ke DBON tidak digunakan sesuai dengan tujuannya, yang menjadi sorotan oleh Inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pembinaan atlet juga dibagi antara DBON dan KONI, yang fokus pada atlet senior atau yang berprestasi.
“DBON berbeda dengan KONI. KONI adalah untuk atlet berprestasi, nanti setelah DBON selesai, atlet muda yang berprestasi baru diambil Koni melalui cabang olahraganya,” jelas Seno.
Upaya meningkatkan prestasi olahraga di Kaltim didukung oleh alokasi dana sebesar 32 miliar rupiah untuk DBON terhadap 14 cabang olahraga (cabor). Dana ini diharapkan akan menjadi pendorong utama bagi atlet-atlet muda yang berbakat.
Pentingnya pemahaman peran DBON dan KONI serta pengalokasian anggaran yang sesuai untuk masing-masing lembaga menjadi sorotan dalam diskusi ini. Upaya untuk memastikan pembinaan atlet usia dini dan prestasi junior di Kaltim menjadi lebih terstruktur dan efektif terus ditekankan. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih cerah bagi olahraga di wilayah ini.