Bupati PPU Mudyat Noor Hadiri Sarasehan Kebangsaan, Bahas Tantangan Geopolitik Global

metroikn, JAKARTA – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menghadiri Sarasehan Kebangsaan bertema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya”, yang digelar di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta, pada Selasa (20/5/2025).

Sarasehan ini diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai forum dialog lintas sektor untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika geopolitik dunia yang terus berkembang.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mudyat Noor menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten PPU mendukung penuh berbagai program strategis pemerintah pusat, khususnya yang menyentuh langsung daerah, termasuk wilayah Kabupaten PPU.

“Melalui kegiatan ini, kami sebagai kepala daerah dapat berbagi pengalaman sekaligus mencari solusi atas tantangan pembangunan yang dihadapi masing-masing daerah. Mudah-mudahan wawasan yang kami peroleh bisa kami terapkan di lingkungan Pemerintah Kabupaten PPU,” ujar Mudyat Noor yang hadir didampingi oleh Kepala Kesbangpol PPU, Agus Dahlan, dan Kepala Bagian Pemerintahan Setkab PPU, Muchtar.

Menurutnya, sarasehan kebangsaan yang digagas BPIP ini sangat strategis dalam merespons perubahan geopolitik dunia yang tidak hanya berdampak pada ekonomi dan politik global, tetapi juga turut dirasakan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan global tersebut.

“Melalui forum ini, banyak pelajaran dan pemahaman yang kami dapatkan, khususnya langkah-langkah konkret dalam merespons perubahan tersebut. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar dapat membuka wawasan bagi kami di daerah,” tambahnya.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, dalam laporannya menyampaikan bahwa sarasehan ini menjadi sarana mempererat ketahanan dan ketangguhan bangsa melalui penguatan nilai-nilai ideologi Pancasila sebagai fondasi bersama.

Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat membuka kegiatan secara resmi menekankan bahwa perubahan geopolitik global adalah tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Untuk itu, Pancasila harus terus menjadi pegangan dan arah pijakan bangsa dalam setiap aspek kehidupan.

“Keragaman Indonesia dalam suku, budaya, dan agama sangat rentan apabila tidak ditopang oleh Pancasila. Tanpa Pancasila, Indonesia bukan hanya kehilangan masa lalu, tetapi juga masa depan,” tegas Ahmad Muzani.

Sarasehan ini diikuti oleh 847 peserta yang terdiri dari pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri, gubernur, Forkopimda, serta bupati dan wali kota dari seluruh Indonesia.