metroikn, Penajam – Pejabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, menegaskan bahwa kalangan sopir truk di kabupaten PPU harus mendapat solusi atas masalah ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, khususnya jenis solar.
Marbun mengakui temuan praktik pengetap BBM subsidi di SPBU Kilometer 9, Nipah-nipah beberapa hari lalu, merupakan petunjuk dari Tuhan. Kejadian tersebut membuktikan maraknya praktik yang merugikan masyarakat.
“Bagaimana tidak. Satu kendaraan sampai membeli solar hingga 250 liter. Ini jelas merugikan masyarakat kita. Persoalan ini harus ditindak,” lugasnya ketika menghadiri kegiatan buka bersama komunitas pengemudi truk, Pea Dayo Community PPU di kedai Argopuro, jalan Silkar, kecamatan Penajam, Minggu, (7/4/2024).
Tampak pula hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sodikin, Camat Penajam, Dahlan dan sejumlah pejabat PPU lainnya.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian silaturahmi Ramadan, Kesempatan ini dimanfaatkan juga untuk mendiskusikan persoalan sulitnya para sopir truk memperoleh solar subsidi di SPBU Kilometer 9, Nipah-nipah.
“Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh teman-teman driver truk di PPU yang telah mengundang buka puasa bersama dan diskusi pada hari ini. Semoga diskusi hari ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua,” ucap Marbun.
Pada sesi diskusi, sejumlah sopir menyampaikan apresiasi atas ketegasan Pj Bupati dalam menindaklanjuti temuan di SPBU KM 9 beberapa hari lalu.
“Alhamdulillah, adanya sidak tersebut telah meringankan kami. Karena sejak itu, antrean BBM kini lebih cepat,” aku, seorang anggota komunitas, Arman.
Ia juga berharap komitmen Pj Bupati beserta jajaran untuk menindak praktik pengetap BBM subsidi dapat menjadi solusi bagi masyarakat.
“Karena kalau tidak ada solusi, kasihan kami untuk menghidupi anak istri. Karena harus antre panjang, bahkan terkadang habis tanpa alasan yang jelas,” harapnya.