Bedah Rumah Jadi Program Prioritas Pemdes Loa Kulu Kota untuk Atasi Kemiskinan

MetroIKN, Kutai Kartanegara – Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menjadikan program Bedah Rumah sebagai salah satu prioritas utama dalam rangka mengatasi permasalahan kemiskinan.

Setiap tahunnya, Pemdes menargetkan lima unit rumah untuk diperbaiki melalui program ini, dengan sumber pendanaan dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).

“Setiap tahun ada lima unit rumah yang menjadi sasaran program ini. Tiga rumah dibiayai dari ADD, dan dua rumah lagi dari DD,” ujar Kepala Desa Loa Kulu Kota, Mohamad Rizali, Jumat (29/11/2024).

Dalam pelaksanaannya, Pemdes Loa Kulu Kota menggandeng Kodim 0906 Kukar untuk membantu proses perbaikan rumah, khususnya untuk kebutuhan dasar seperti Atap, Lantai, dan Dinding (Aladin).

Langkah ini diambil untuk mempercepat pengerjaan dan memastikan kualitas hasil yang maksimal.

“Kami bekerja sama dengan Kodim 0906 Kukar untuk pemasangan Aladin itu, jadi penerima manfaat tidak perlu lagi mencari tukang. Ini mempermudah mereka,” jelas Rizali.

Kolaborasi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah desa dan instansi lain dalam memberikan dampak nyata bagi masyarakat miskin di wilayah tersebut.

Rizali menegaskan bahwa penerima manfaat program Bedah Rumah dipilih berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Data tersebut membantu pemerintah desa mengidentifikasi siapa saja yang benar-benar berhak mendapatkan bantuan, sesuai indikator kemiskinan yang ditetapkan.

“Bagi penerima manfaat itu datanya mengacu pada DTKS. Meski ada data nasional dari BPS, indikator kemiskinannya berbeda, sehingga kami dapat memastikan bantuan ini tepat sasaran,” paparnya.

Selain DTKS, Pemdes juga melakukan verifikasi ulang untuk memastikan tidak ada warga yang mampu secara ekonomi tetapi mengajukan diri sebagai penerima bantuan.

Program Bedah Rumah ini merupakan bagian dari upaya Pemdes Loa Kulu Kota dalam menurunkan angka kemiskinan di desa tersebut. Rizali menyebut bahwa masih ada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga intervensi melalui program ini sangat diperlukan.

“Kami terus melakukan intervensi dengan berbagai pihak dalam menangani kemiskinan. Semoga saja, apa yang telah kami usahakan dapat meringankan beban warga,” ujarnya.

Rizali berharap semua pihak dapat bersinergi dalam penanganan kemiskinan di Loa Kulu Kota. Ia juga mengimbau masyarakat yang mampu untuk tidak berpura-pura miskin demi mendapatkan bantuan, karena hal tersebut dapat menghambat tujuan program ini.

“Warga yang mampu jangan juga mengaku sebagai warga miskin untuk mendapatkan bantuan. Itu sama saja dengan miskin pikiran,” tegasnya.

Melalui program Bedah Rumah yang konsisten setiap tahun dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Pemdes Loa Kulu Kota optimistis dapat memberikan perubahan signifikan terhadap kehidupan masyarakat miskin di wilayahnya.

Program ini diharapkan menjadi contoh bagaimana pemerintah desa dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan warganya. (adv)