metroikn, Samarinda – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Samarinda menaruh atensi atas beredarnya sebuah rekaman audio berisi suara diduga oknum Caleg DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kaltim tengah menginstruksikan para Ketua RT agar mengajak warga memilihnya.
Ketua Bawaslu Kota Samarinda, Abdul Muin, memastikan saat ini tengah mendalami rekaman suara yang viral melalui grup-grup sosial media facebook tersebut.
“Terkait informasi tersebut harus dilakukan pendalaman terlebih dahulu untuk memastikan, ada pengawas kelurahan/desa. Di sana (Pulau Atas) pasti ada Panwascam,” terang Muin, Kamis (18/1/2024).
Untuk diketahui, narasi pada postingan rekaman suara yang beredar tersebut mengindikasi bahwa dialog antara terduga oknum caleg dengan sejumlah ketua RT berlangsung di rumah terduga di kawasan Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda.
Abdul Muin menerangkan, pengerahan Ketua RT agar sejumlah warga memilih salah satu calon tertentu dengan iming-iming uang, bisa dikategorikan pelanggaran. Apalagi dalam postingan tertulis bahwa oknum caleg menjanjikan memberi uang satu juta rupiah per ketua RT.
Hanya saja, dalam perkara ini, Muin menegaskan perlu dilakukan penelusuran terlebih dahulu.
“Apapun juga itu perlu dilakukan penelusuran. Intinya asas praduga tak bersalah tetap kita junjung tinggi, bahwa kemudian dalam hal proses pembuktian, maka info-info untuk perkuat dugaan itu menjadi sangat vital untuk kita lakukan,” lugasnya.
Sebagai informasi, rekaman audio tersebut diunggah ke beberapa grup facebook oleh akun bernama Mega Umi pada hari Rabu, 17 Januari 2024.
Di awal rekaman terdengar suara terduga oknum caleg DPR RI tengah membandingkan program Probebaya Pemkot Samarinda dengan Program Pemkab Kutai Kertanegara (Kukar).
“Kalau di Samarinda, 100 (juta rupiah) per RT. Kalau di Kukar itu 50 juta per RT. Artinya, dalam satu tahunnya tidak kurang 200 miliar. 100 juta dikalikan saja dengan 200 RT,” bunyi rekaman tersebut.
Kemudian, dalam rekaman juga menyebut tentang dugaan negosiasi pengarahan suara kepada oknum caleg di tiap TPS.
“Kalau bapak (ketua RT) mau kasih 30 persen pemilihnya itu ya. Saya cuma minta 30 persen untuk 100 TPS,” sebut suara dalam bagian lain rekaman.
“Pak RT, Bu RT, to the point aja ya, sampaikan dengan Pak Rusdi kalau aspirasi bangun jalan dan semuanya belum jadi, suara itu sampaikan, Pak Rusdi belum tentu jadi, suara yang jadi suara, paham – paham ajalah,” demikian suara dalam unggahan tersebut.