metroikn, Samarinda – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Sri Puji Astuti, mengakui bahwa tingginya angka pengangguran masih menjadi persoalan yang dihadapi kota Tepian sampai kini.
Menurutnya, angka pengangguran paling utama dipengaruhi oleh terbatasnya lapangan kerja. Kemudian kurang memadainya keterampilan para pencari kerja.
Ditambah lagi sebagian besar psikologis pencari kerja saat ini lebih memilih lowongan pekerjaan di kantoran ketimbang bidang lainnya. Padahal, kesempatan kerja pada bidang tersebut, jumlahnya tidak berbanding lurus dengan peminat.
“Dalam masyarakat Samarinda, beberapa lebih memilih pekerjaan kantoran dibandingkan pekerjaan informal,” kata Puji, Rabu (13/3/2024).
Lebih lanjut ia menjelaskan faktor pendorong angka pengangguran lainnya. Yakni, anak-anak dari keluarga dengan ekonomi baik atau kaya. Pengangguran dari kelompok tersebut, katanya, bahkan cenderung tidak memiliki minat bekerja.
“Mereka mengandalkan dukungan finansial bulanan dari orangtua. Hal ini merendahkan semangat berjuang mereka karena hanya berpikir bahwa sudah kaya,” tuturnya.
Politisi Demokrat itu mengharapkan adanya sosialisasi hingga masyarakat lapisan bawah mengenai langkah-langkah peningkatan daya saing dan minat pencari kerja di kota Samarinda.