Balikpapan Perkuat Implementasi Program Wajib Belajar 13 Tahun, Cetak Generasi Siap Bersaing

metroikn, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tengah memperkuat implementasi program Wajib Belajar 13 Tahun sebagai langkah strategis memperluas akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh anak di kota ini.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan, pendidikan menjadi fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Karena itu, pelaksanaan program ini menuntut sinergi berbagai pihak, bukan hanya pemerintah, tetapi juga keluarga, masyarakat, dan dunia usaha.

“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Kita tidak boleh berhenti pada memastikan anak-anak bersekolah, tetapi juga memastikan mereka belajar, berkembang, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).

Rahmad menjelaskan, Wajib Belajar 13 Tahun merupakan penguatan dari kebijakan nasional sebelumnya yang mencakup 12 tahun pendidikan dasar dan menengah. Tambahan satu tahun diarahkan untuk memperkuat kompetensi peserta didik di bidang vokasi dan prakejuruan. Langkah ini diharapkan mampu melahirkan lulusan yang siap kerja dan sesuai kebutuhan dunia industri.

“Kita tidak ingin ada anak-anak Balikpapan yang berhenti sekolah karena biaya atau akses. Kota ini harus menjadi contoh bahwa pendidikan bisa dijangkau semua kalangan,” tegasnya.

Selain memperluas cakupan pendidikan, Pemkot Balikpapan juga mendorong sejumlah langkah konkret untuk memastikan mutu pembelajaran. Di antaranya, memperkuat kemitraan antara sekolah dan orang tua, memperluas akses PAUD berkualitas sejak dini, meningkatkan kompetensi guru dan tenaga pendidik, serta memastikan kepala sekolah memiliki kepemimpinan visioner.

Disdikbud juga menekankan pentingnya pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan nilai-nilai lokal yang menjadi kekuatan sosial masyarakat Balikpapan.

“Program ini bukan sekadar memperpanjang masa belajar, tetapi juga membangun pondasi karakter, keterampilan, dan semangat kebangsaan bagi anak-anak kita,” kata Rahmad.

Dengan penerapan Wajib Belajar 13 Tahun, Pemerintah Kota Balikpapan berharap dapat mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mendukung visi kota untuk mencetak generasi muda yang siap bersaing di era pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan transformasi ekonomi daerah. (adv/metroikn)