Dispusip PPU Dorong Tumbuhnya Literasi Baca Generasi Muda, Yusuf Basra: Agar Masyarakat Lebih Sejahtera

metroikn, PENAJAM – Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) meluncurkan serangkaian program literasi. Program ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan generasi muda. Dan ke depannya bakal menjadi fondasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di PPU.

“Literasi adalah fondasi penting bagi kemajuan masyarakat. Kami berkomitmen untuk menciptakan generasi yang tidak hanya terdidik, tetapi juga siap bersaing dalam era global,” ujar Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basra, pada Rabu (3/10/2024).

Dengan upaya ini, Dispusip PPU berharap dapat membangun budaya literasi yang kokoh di kalangan masyarakat. Melalui program-program yang dirancang, mereka ingin memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang, sehingga pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dengan lebih baik.

Yusuf Basra menegaskan, bahwa meski literasi masih menjadi konsep yang kurang familiar bagi sebagian masyarakat, riset menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat literasi yang tinggi seringkali mengalami pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang lebih baik.

“Kita bisa melihat contoh dari Belanda dan Denmark. Kedua negara ini tidak hanya memiliki sistem pendidikan yang baik, tetapi juga masyarakat yang sangat terdidik,” tambahnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa Jepang menjadi satu-satunya negara di Asia yang berhasil menembus daftar sepuluh besar negara dengan literasi tertinggi. “Ini menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan dan literasi sangat berpengaruh pada kemakmuran suatu bangsa,” jelasnya.

Menyadari tantangan ini, Dispusip PPU berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mengimplementasikan Program Nawacita II, yang mencakup inisiatif Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Program ini berfungsi sebagai tempat belajar yang ramah dan inklusif, di mana masyarakat dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka.

“Banyak orang masih berpikir bahwa perpustakaan tidak berhubungan langsung dengan kesejahteraan. Namun, kami percaya bahwa dengan akses yang lebih baik ke sumber belajar, masyarakat akan lebih mampu menghadapi tantangan hidup dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujar Yusuf Basra. (adv)