metroikn, BANYUWANGI – Program pengelolaan lingkungan merupakan kewajiban PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) yang harus dipatuhi sebagai upaya memenuhi regulasi pemerintah dalam aspek lingkungan. Sebagai bentuk komitmen perusahaan akan hal tersebut, pada Kamis (25/09) PT KPB mendapatkan apresiasi atas Kinerja Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Proyek RDMP Balikpapan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk workshop tersebut bertemakan “Perlindungan Biodiversitas dalam Pelaksanaan Proyek Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia” yang bertujuan untuk mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup di bidang infrastruktur.
Workshop ini merupakan bentuk apresiasi kepada Debitur terpilih sekaligus sebagai upaya PT SMI untuk terus dapat meningkatkan pelaksanaan pengelolaan perlindungan lingkungan sosial di setiap proyek yang dibiayai serta sebagai ajang pembelajaran bersama yang baik antara para Debitur dan PT SMI. Workshop ditujukan kepada para personil yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan teknis aspek perlindungan lingkungan dan sosial di masing-masing institusi.
Direktur Manajemen Risiko PT SMI, Pradana Murti, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong para stakeholder untuk dapat menjalankan pembangunan proyek dengan baik. PT SMI adalah Lembaga pembiayaan yang merupakan Special Mission Vehicle (SMV) bentukan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) yang bergerak di bidang pembiayaan pembangunan dan berbentuk Lembaga Keuangan Bukan Bank.
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemenkeu, PT SMI berfokus untuk mendukung percepatan dan pemerataan pembangunan di Indonesia yang berkelanjutan. Ketika Kami memberikan pembiayaan salah satu elemen yang kami lihat adalah Perlindungan Lingkungan dan Sosial (Environmental Social Safeguards/”ESS”). Dari aspek lingkungan fokus kami salah satunya yaitu pada Biodiversity,” ujarnya.
Secara umum, ESS bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat dari pembangunan dengan sekaligus menghindari potensi dampak negatif yang timbul pada lingkungan dan masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
“Di masa mendatang, implementasi standar ESS yang sesuai dengan komitmen PT SMI diharapkan dapat terus memberikan dampak positif, tidak hanya bagi entitas bisnis tapi juga bagi lingkungan hidup dan masyarakat,” ujar Dana di hadapan para penerima penghargaan.
PT KPB dipandang telah menjalankan Corrective Action Plan (CAP) pengelolaan lingkungan dan sosial dengan baik dan lengkap pada Proyek RDMP Balikpapan.
“Kami mengapresiasi atas segala upaya RDMP Balikpapan dan Pertamina Group secara keseluruhan untuk mengelola aspek lingkungan dan sosialnya dengan secara baik, sudah memiliki semua framework pengelolaan sosial dan lingkungan yang mencukupi dan kami terus akan men-support Pertamina Group dan RDMP Balikpapan untuk bisa melaksanakan pekerjaannya dan proyek-proyeknya dengan baik,” tambah Dana memberikan apreasi.
Apresiasi diterima langsung Vice President (VP) Finance PT KPB, Junaidi Husni. Sebagai wujud komitmen perusahaan dalam memenuhi regulasi pemerintah serta menjaga kelestarian lingkungan di sekitar operasional perusahaan, PT KPB akan terus memprioritaskan aspek lingkungan menjadi hal yang sejalan dengan proyeksi untuk meningkatkan kapasitas pengolahan, menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan meningkatkan kompleksitas Kilang Pertamina Balikpapan.
“Alhamdulillah KPB kembali membuktikan bahwa perusahaan yang kita cintai ini sudah menuju ke level yang sudah cukup dihargai beberapa lenders kami. Mudah-mudahan ini menjadi bukti bahwa kita semua pekerja KPB mampu untuk dapat menyelesaikan proyek ini dengan standar internasional, kualitas terbaik. Tetap semangat,” ujarnya penuh kebanggaan.
Dalam kesempatan workshop, Defrinaldo, VP HSSE PT KPB sebagai salah satu pembicaranya menyampaikan bahwa KPB telah mengambil langkah-langkah yang terukur guna menjaga lingkungan dan sosial selama berlangsungnya proyek.
“KPB telah melakukan kajian Environmental and Social Due Diligence (ESDD), kemudian bagaimana kita melakukan pemenuhan terhadap deviasi yang mereka harapkan dan kita sampaikan dalam waktu yang tepat dan semua kita follow up apa yang menjadi gap-nya. Alhamdulillah kita diundang untuk memberikan sharing bagaimana kita dinilai sangat baik dalam hal pengelolaan lingkungan dan sosial,” imbuhnya.
Lebih lanjut Defrinaldo menyampaikan jika kegiatan ini berfokus pada pelaksanaan ESS 6 – Pelestarian keanekaragaman hayati dan pengelolaan sumber daya alam. Workshop menitikberatkan pada bagaimana Debitur dapat menghindari atau mengurangi ancaman terhadap keanekaragaman hayati yang mungkin timbul dari kegiatan usaha serta bagaimana mengelola sumber daya alam yang bertujuan melestarikan keanekaragaman hayati dan untuk mendorong penggunaan Sumber Daya Alam secara berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada PT SMI (Persero) karena penentuan tema workshop pun dilakukan dengan mempertimbangkan hasil assessment terhadap ESS PT SMI dan CAP yang menjadi kewajiban dari debitur-debitur yang terpilih atas kinerja baik. Sangat senang sekali bisa berbagi dengan yang lain, mudah-mudahan hal ini bisa menjadi kebaikan untuk semua,” pungkasnya.