Pembangunan Dua Sekolah Baru di Balikpapan Masuk Tahap Penyusunan DED

metroikn, Balikpapan – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, mengungkap bahwa rencana pembangunan sekolah baru di Balikpapan Tengah dan Timur memasuki tahap penetapan lokasi (penlok) dan penyusunan Detail Engineering Design (DED).

Khusus di Balikpapan Tengah, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah menetapkan akan membangun sekolah jenjang menengah pertama atau Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lapangan Manuntung Balikpapan di kawasan Telaga Sari akan menjadi lokasi pembangunannya.

“Saat ini kami sedang proses penlok dan yang berada di urutan pertama itu adalah area Lapangan Tenis Manuntung. Sedangkan DED untuk sekolah di Balikpapan Tengah maupun di Balikpapan Timur,” terang Irfan, Rabu (8/11/2023).

Hanya saja, sampai sekarang Pemkot belum memutuskan jenjang pendidikan untuk penambahan sekolah di Balikpapan Timur.

“Apakah akan di bangun sekolah terpadu seperti di kawasan Balikpapan Selatan itu konsepnya nanti di DED,” sambungnya.

Irfan mengatakan, untuk pembangunan dua sekolah tersebut Pemerintah Kota mengalokasikan anggaran Rp60 miliar.

Pemkot Balikpapan akan terus berupaya melakukan penambahan infrastruktur pendidikan guna mengatasi masalah ketersediaan sekolah negeri yang tidak berbanding lurus dengan jumlah lulusan. Ini merupakan problem tahunan yang dihadapi kota Balikpapan ketika menghadapi periode penerimaan peserta didik baru.

Menurut catatan Disdikbud, sampai sekarang terdapat 137 Sekolah Dasar (SD) Negeri berbanding 25 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Balikpapan.

Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh, sebelumnya menyatakan dukungan pihaknya terhadap usaha Pemkot untuk menambah jumlah sekolah. Ia menyambut positif rencana pembangunan sekolah terpadu (SD dan SMP) di Kecamatan Balikpapan Tengah dan Balikpapan Timur pada tahun 2024 mendatang.

“Pembangunan sekolah sudah dialokasikan anggarannya kurang lebih Rp 35 miliar per sekolah karena sekolah terpadu,” jelasnya.

Abdulloh berharap strategi ini mampu meminimalisir permasalahan yang acap terjadi saat penerimaan peserta didik baru di Kota Balikpapan. Apalagi, kebutuhan sekolah baru sangat mendesak mengamati jumlah penduduk kota Balikpapan yang setiap tahun semakin bertambah.

“Setiap tahun yang mau bersekolah di SD dan SMP jumlahnya semakin meningkat, pemerintah wajib menyiapkan fasilitas itu, karena pemerintah mencanangkan wajib sekolah sembilan tahun. Tidak boleh ada warga negara Indonesia tidak bersekolah, karena semua itu tanggung jawab negara dalam hal ini pemerintah Kota Balikpapan,” tuturnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *