metroikn, SAMARINDA- Panjangnya jarak tempuh menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menjadi keluhan utama masyarakat di sejumlah wilayah Kaltim.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mempercepat pembangunan jalur alternatif agar mobilitas warga lebih singkat dan efisien.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, mencontohkan kondisi warga Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang ingin menuju IKN. Saat ini, mereka harus menempuh perjalanan sekitar 500 kilometer karena mesti melewati Samarinda terlebih dahulu.
“Kalau langsung Kubar–Sotek, Penajam Paser Utara (PPU), hanya sekitar 103 kilometer. Artinya perjalanan bisa dipangkas hampir 80 persen,” jelas Rudy, Sabtu (27/9/25).
Rencana tersebut akan diwujudkan melalui pembangunan jalur dari Kecamatan Bongan, Kubar, langsung ke Kelurahan Sotek, PPU. Selain itu, Pemprov Kaltim juga tengah mendorong percepatan akses PPU–Paser yang dinilai lebih representatif dibanding jalur dari wilayah utara maupun barat.
Meski begitu, Rudy menekankan masih banyak pekerjaan rumah pada kondisi jalan nasional.
Ia menyoroti ruas Jalan Mulawarman di Balikpapan, jalur Samarinda–Bontang–Sangatta, serta Kutai Timur–Berau yang kondisinya masih parah.
“Kami segera berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional karena kewenangannya ada di pusat. Harapannya, penanganan bisa cepat agar distribusi barang, jasa, dan logistik tidak terganggu,” tegasnya.
Dengan pembenahan akses ini, Pemprov Kaltim optimistis konektivitas menuju IKN akan semakin lancar, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi serta memperluas jangkauan pelayanan masyarakat.