Dua Hari Menjelang Launching Nasional, Koperasi Merah Putih Lempake Terus Matangkan Persiapan

metroikn, SAMARINDA — Dua hari menjelang launching nasional program Koperasi Merah Putih oleh Presiden Republik Indonesia, Kelurahan Lempake, Samarinda, terus berpacu dengan waktu mematangkan berbagai persiapan di lapangan.

Gerai Koperasi Merah Putih Lempake di Jalan Megelang RT 19 kini menjadi pusat aktivitas, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak termasuk pemerintah, BUMN, dan BUMD.

Launching nasional yang akan digelar serentak bersama lokasi percontohan lain di Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, ini dijadwalkan berlangsung secara hybrid dan disaksikan langsung oleh Presiden RI.

Koperasi Merah Putih Lempake menjadi representasi Kalimantan Timur dalam program nasional yang bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui jalur koperasi.

Ketua Koperasi Merah Putih Lempake, Adung KS Utomo, mengakui bahwa persiapan menghadapi momen bersejarah ini cukup padat. Namun ia memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai arahan pusat.

“Semua komunikasi berjalan baik, koordinasi dengan mitra dan pemerintah juga lancar. Ini adalah program mandatori dari Bapak Presiden, tentu kami ingin tampil maksimal saat launching,” ujar Adung, Sabtu (19/7/2025).

Menurutnya, sejumlah pekerjaan fisik seperti pengecatan dan penataan ruang terus dilakukan, termasuk memastikan semua stok bahan pokok siap saat hari peluncuran.

Barang-barang seperti beras SPHP, minyak goreng, gula pasir, dan LPG 3 kg telah dikirimkan oleh mitra seperti Bulog, IDFood, Patra Niaga, dan Pupuk Indonesia.

“Sebagian barang sudah masuk, tinggal ditata ulang agar lebih rapi. LPG juga sudah siap, tinggal distribusi,” jelasnya.

Untuk menghindari kendala teknis saat launching, gladi kotor dan gladi bersih dijadwalkan berlangsung selama dua hari, termasuk pengecekan sistem jaringan internet yang akan digunakan dalam jumpa virtual dengan Presiden.

Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas, yang turut memantau langsung persiapan di lokasi, menyebut penunjukan Lempake sebagai lokasi percontohan nasional tak lepas dari kekuatan ekonomi lokal masyarakatnya.

“Potensi wilayah ini sangat besar, khususnya sektor pertanian dan peternakan. Usaha koperasi warga sebenarnya sudah berjalan, tinggal kita fasilitasi dan sistemkan,” jelas Marnabas.

Ia menambahkan, pemerintah kota juga menyiapkan dukungan jangka panjang agar koperasi ini tak hanya selesai di hari peluncuran. Semua mitra yang terlibat akan diikat dengan nota kesepahaman (MoU) untuk memastikan keberlanjutan distribusi barang kebutuhan pokok.

“Kita tidak ingin ini jadi proyek seremonial. Launching ini titik awal dari sistem distribusi yang lebih tertata dan terjangkau,” tegasnya.

Koperasi ini juga dirancang untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok di tengah masyarakat. Seluruh barang wajib dijual sesuai HET dan akan diawasi ketat oleh Dinas Perdagangan.

“Beras SPHP maksimal Rp66 ribu per karung, LPG 3 kg tidak boleh lebih dari Rp18 ribu. Semua harga wajib dikontrol,” tuturnya.

Lurah Lempake, Musliadi, berharap peluncuran nasional ini menjadi momentum penting bagi pengembangan koperasi warga. Ia menegaskan, ke depan koperasi ini akan diperluas menjadi pusat distribusi hasil pertanian lokal.

“Fokus awal kita memang sembako dan LPG, tapi kami punya rencana ke depan untuk pengadaan penggiling padi agar bisa menyerap produksi petani lokal,” ujar Musliadi.

Saat ini, anggota koperasi baru berjumlah puluhan orang. Namun ditargetkan bisa mencapai 500 anggota seiring berjalannya waktu dan perluasan usaha koperasi.

“Kami berharap launching ini bukan sekadar seremoni, tapi benar-benar jadi awal kebangkitan ekonomi warga,” tutup Musliadi.