Wali Kota Balikpapan Anjurkan Penghapusan Perpisahan Sekolah di Hotel, Rahmad Mas’ud: Mengurangi Beban Orang Tua

metroikn, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan terkait pelaksanaan acara perpisahan atau wisuda dari tingkat SD hingga SMP. Ia menyarankan agar kegiatan tersebut, yang biasanya dilaksanakan di hotel, ditiadakan untuk mengurangi beban orang tua siswa.

“Perayaan semacam itu, meskipun bisa menjadi kebanggaan, seringkali lebih bersifat mubazir. Hal ini perlu dipertimbangkan kembali karena manfaatnya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan,” ujar Rahmad Mas’ud kepada awak media pada Jumat (14/3/2025).

Rahmad mengungkapkan bahwa tidak semua orang tua memiliki kemampuan finansial untuk membayar biaya perpisahan yang cukup besar. Ia menambahkan, apabila acara tersebut tetap dilaksanakan, lebih baik diadakan dengan cara yang sederhana di sekolah, atau dengan dukungan dari pihak sekolah atau sponsor.

“Jika memang acara perpisahan tetap diadakan, sebaiknya itu dilaksanakan dengan cara yang lebih sederhana, cukup di sekolah saja. Kami berharap ada batasan yang jelas terkait kegiatan ini, dan lebih baik mengedepankan edukasi serta kepedulian terhadap lingkungan sekolah daripada sekadar perayaan di hotel,” lanjutnya.

Rahmad juga mengingatkan, bahwa wisuda sebaiknya hanya dilakukan untuk jenjang pendidikan tinggi, seperti S1, dan bukan untuk tingkat TK atau SMP. Menurutnya, kegiatan di sekolah yang sederhana lebih bermakna dan bermanfaat daripada acara seremonial yang hanya menghabiskan biaya.

Sementara itu, salah satu orang tua siswa di SMP Negeri di Balikpapan, Isti, mengungkapkan dukungannya terhadap usulan penghapusan perpisahan sekolah yang mewah. Ia menilai bahwa keputusan tersebut sangat tepat, karena dapat mengurangi beban finansial orang tua.

“Perpisahan di hotel memerlukan biaya tambahan untuk sewa tempat, konsumsi, pakaian khusus, bahkan perjalanan. Hal ini bisa menjadi beban yang berat bagi beberapa orang tua,” ujar Isti.

Isti juga berpendapat, acara perpisahan yang sederhana di sekolah lebih bermakna dan menghindari pemborosan. “Acara perpisahan yang diadakan di sekolah akan lebih bernilai, selain itu juga menghindari potensi masalah yang muncul akibat pemborosan. Momen kelulusan sebaiknya diisi dengan refleksi pencapaian akademik dan persiapan untuk jenjang pendidikan selanjutnya, daripada hanya sekadar seremonial,” tegasnya.

Namun, Isti menyadari bahwa tidak semua orang tua setuju dengan keputusan tersebut. Beberapa orang tua menganggap perpisahan sebagai momen yang berharga untuk anak-anak mereka agar dapat mengingat masa-masa sekolah SMP. (adv/metroikn)