metroikn, Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat sebanyak 245 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami kelelahan akibat menjalankan tugas pada hari pencoblosan Pemilu 2024, pekan lalu.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menguraikan anggota KPPS yang terdiri dari 150 perempuan dan 95 laki-laki itu tidak hanya kelelahan tapi juga mengalami gangguan kesehatan yakni, maag dan dehidrasi. Seluruhnya ditangani tim medis Puskesmas dan rumah sakit di wilayahnya masing-masing.
Adapun satu petugas yang meninggal yakni, anggota Linmas di kabupaten Berau. Korban, kata Jaya, terjatuh di toilet rumahnya usai hari pemungutan suara.
“Ada yang dirawat di rumah sakit, ada juga yang rawat jalan. Yang meninggal itu seorang Linmas di Berau, yang jatuh di toilet rumahnya,” terang Jaya, Selasa (20/2/2024).
Ia memastikan pemerintah telah menyiapkan santunan bagi petugas TPS yang meninggal akibat menjalankan tugas. Sebelum hari pencoblosan, pihaknya telah mendaftarkan petugas pemungutan suara dengan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan BPJS.
Sebelumnya, Dinkes telah menyiagaakan fasilitas kesehatan di masing-masing kabupaten dan kota untuk melayani para petugas TPS. Tim medis di masing-masing wilayah tersebut juga melakukan pelayanan secara mobile ke TPS di sekitarnya.
“Kami mengikuti imbauan dari Penjabat Gubernur Kaltim, bahwa dari setiap Puskesmas wajib menugaskan petugas untuk keliling ke TPS. Kalau satu per satu per TPS, petugas tidak cukup, karena Puskesmas ada 188 saja, sedangkan TPS berjumlah 11.441,”
“Kami selalu berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim untuk memastikan kesehatan dan keselamatan petugas Pemilu,” jelas Jaya.