Kutai Kartanegara Kaya Festival Diganjar Indonesia Awards 2023, Ternyata Ini yang Dilakukan Pemkab Sejak 2020

metroikn, Jakarta – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) lagi-lagi mencatatkan prestasi tingkat nasional melalui raihan Indonesia Awards 2023 yang diinisiasi iNews Media Group.

Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin menerima langsung penghargaan pada malam penganugerahaan di Jakarta, Kamis (31/8/2023). Penghargaan ini didedikasikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar atas program Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F).

Rendi menjelaskan, K3F sebagai program dedikasi Bupati-Wabup Kukar untuk menghadirkan 100 festival yang mengkolaborasikan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), seniman, insan kreatif termasuk pariwisata dengan harapan mampu menciptakan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat.

“Sejak tahun 2020 sampai Agustus 2023, sudah 50 festival yang telah dilaksanakan di berbagai wilayah kecamatan di Kutai Kartanegara,” kata Rendi.

Tercetusnya ide untuk menggencarkan K3F, kisah Rendi, tak lepas dari status Kukar sebagai empat besar dalam program Kabupaten Kota Kreatif versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019. Kala itu, subsektor yang menjadi unggulan Kukar yakni, seni pertunjukan, musik dan film.

“Salah satu keunggulan seni pertunjukan yaitu mampu menjadi lokomotif kemajuan terhadap subsektor-subsektor ekonomi kreatif lainnya sehingga mampu memberikan multiplier effect,” urainya.

Tak dipungkiri bahwa Kukar sebagai miniatur Indonesia, memiliki ragam seni budaya yang kuat dan mengakar. Kekuatan tersebut menjadi unggulan sampai saat ini, sehingga menjadi identitas khas dalam setiap karya insan kreatif di Kukar.

Pemkab Kukar, kata Rendi, kemudian melihat potensi tersebut agar dapat dikembangkan sebagai motor penggerak sektor ekonomi kreatif, sehingga mampu memberi dampak turunan bagi sektor lainnya.

Hanya saja, upaya tersebut memerlukan strategi khusus agar bagaiaman dapat membangun sinergisitas antar semua elemen yang terlibat. Semisal melalui peningkatan kapasitas pelaku UMKM lokal serta dukungan permodalan yang memadai.

“Tidak hanya memberikan pelatihan, UMKM juga perlu diberi akses permodalan yang mudah. Salah satunya dengan program kredit 0 persen khusus pelaku UMKM. Ini yang kami lakukan di Kukar,” ucapnya dengan penekanan.

Di lain sisi, menjaga kelestarian budaya lokal diakui penting demi keberlanjutan pembangunan sektor wisata. Strategi ini dilakukan dengan cara merangkul komunitas kesenian daerah untuk terlibat dalam K3F.

“Pembenahan destinasi wisata terus dikebut oleh pemerintah daerah, agar wisatawan merasa nyaman dan akan kembali lagi ke Kukar. Juga menjaga kelestarian budaya lokal dengan melibatkan berbagai paguyuban kesenian daerah di program Kutai Kartanegara Kaya Festival,” jelasnya.

Rendi kembali menegaskan keseriusan pemerintahannya dalam mendesain langkah-langkah tersebut. Pemkab ingin Kutai Kartanegara dalam lima atau sepuluh tahun mendatang menjadi kiblat baru industri kreatif di Indonesia.

Terlebih dalam menyambut kehadiran Ibukota Negara (IKN) Nusantara di wilayah Kutai Kartanegara. “Dengan pindahnya IKN dan bonus demografi, Kutai Kartanegara harus menjadi lebih baik dalam segala bidang,” pungkasnya.

(yap/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *